webnovel

Devil's Fruit (21+)

"Aku tau aku ini hasil dari pembuahan terlarang yang tak bisa terelakkan. Bahkan aku tau kekuatanku yang sebenarnya dan aku sangat membenci itu. Aku berharap aku tak pernah ada jika hidupku selalu dalam teror seksualitas yang mati-matian aku hindari." Andrea merasa hidupnya jungkir balik saat mendekati usia 17 tahun, dimana dia akhirnya tau bahwa dia adalah keturunan salah satu raja iblis Incubus di Underworld. Cambion. Itulah sebutan baru bagi dirinya. Apakah dia nantinya akan memiliki tanduk? Apakah dia nanti akan berwajah seram? Berekor? Yang jelas, Andrea tidak menyukai kekuatan barunya. Kekuatan yang membuatnya menarik perhatian para lelaki. Kekuatan yang membuatnya harus terus lari dan dilindungi. Sedangkan Dante, seorang Nephilim yang berhasrat naik ke Surga, dia harus membunuh 100 keturunan Iblis agar bisa menjadi seorang Angel. Dan Andrea merupakan target buruan ke-99. Namun, ketika feromon gadis itu terlalu menggoda, Dante menghadapi dua pilihan: tetap membunuh Andrea? Atau justru memiliki Andrea untuk dirinya sendiri? WARNING: - HANYA UNTUK PEMBACA BERUSIA DI ATAS 17 TAHUN - ERO-FIC - TIDAK UNTUK MANUSIA SUCI & ANAK-ANAK - VULGAR & EKSPLISIT - BEBERAPA DIALOG MEMAKAI BAHASA GAUL & KASAR - TAK PERLU MEMBAWA SARA KE KOMENTAR KALIAN KARENA INI BUKAN NOVEL RELIGI!

Gauche_Diablo · Fantasi
Peringkat tidak cukup
1613 Chs

Keluar Dari Bak

Fruit 674: Keluar Dari Bak

Jovano tersenyum singkat meski masih terdapat gurat kesakitan yang dia tahan. Tentu saja, karena dia belum sembuh sempurna di bagian luka dalamnya. "Hai semua." Ia menyahut dengan suara lemah. 

"Tsk! Gak usah sok kuat pake nyapa segala, Jo!" Andrea tersenyum kecut, membayangkan keadaan sakit putranya. Ia bisa merasakan bahwa sang putra memang masih menahan sakitnya. Jika dia mendapatkan luka seperti Jovano juga pasti dia akan sangat kesakitan. 

Memikirkan rasa sakit yang ditanggung oleh putranya, rasanya Andrea ingin menghidupkan lagi Iblis Boronez lalu membunuhnya, dan hidupkan dia lagi untuk kemudian dia bunuh lagi, begitu seterusnya sampai dia bosan dan tebarkan jiwanya ke alam raya. 

"Fu hu hu…" Jovano mendengus geli melihat muka cemas ibunya yang dibungkus kekesalan. Ia kemudian menoleh ke Shona. "Hai, Sho."

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com