webnovel

Devil's Fruit (21+)

"Aku tau aku ini hasil dari pembuahan terlarang yang tak bisa terelakkan. Bahkan aku tau kekuatanku yang sebenarnya dan aku sangat membenci itu. Aku berharap aku tak pernah ada jika hidupku selalu dalam teror seksualitas yang mati-matian aku hindari." Andrea merasa hidupnya jungkir balik saat mendekati usia 17 tahun, dimana dia akhirnya tau bahwa dia adalah keturunan salah satu raja iblis Incubus di Underworld. Cambion. Itulah sebutan baru bagi dirinya. Apakah dia nantinya akan memiliki tanduk? Apakah dia nanti akan berwajah seram? Berekor? Yang jelas, Andrea tidak menyukai kekuatan barunya. Kekuatan yang membuatnya menarik perhatian para lelaki. Kekuatan yang membuatnya harus terus lari dan dilindungi. Sedangkan Dante, seorang Nephilim yang berhasrat naik ke Surga, dia harus membunuh 100 keturunan Iblis agar bisa menjadi seorang Angel. Dan Andrea merupakan target buruan ke-99. Namun, ketika feromon gadis itu terlalu menggoda, Dante menghadapi dua pilihan: tetap membunuh Andrea? Atau justru memiliki Andrea untuk dirinya sendiri? WARNING: - HANYA UNTUK PEMBACA BERUSIA DI ATAS 17 TAHUN - ERO-FIC - TIDAK UNTUK MANUSIA SUCI & ANAK-ANAK - VULGAR & EKSPLISIT - BEBERAPA DIALOG MEMAKAI BAHASA GAUL & KASAR - TAK PERLU MEMBAWA SARA KE KOMENTAR KALIAN KARENA INI BUKAN NOVEL RELIGI!

Gauche_Diablo · Fantasi
Peringkat tidak cukup
1613 Chs

Kami Saling Mencintai dan Bahagia

Fruit 1432: Kami Saling Mencintai dan Bahagia

Jin jahat yang menguasai Mbak Titin bersikeras untuk tidak meninggalkan Mbak Titin dengan alasan dia menginginkan wanita malang itu menjadi miliknya.

"Apakah kau mencintai dia?" Jovano mengajukan pertanyaan. Ini merupakan pertanyaan penting yang akan menjadi landasan bagi pergerakan Jovano setelahnya. 

Si jin yang pada awalnya menampilkan wujud tampan dan gagah itu kini berangsur berubah menjadi sosok berwarna hijau lumut dengan bau anyir menusuk hidung dan banyak lendir di sekujur tubuhnya. Sungguh menjijikkan dan jauh dari kata tampan serta gagah menawan.

Mbak Titin yang tadinya seperti orang kesurupan pun mulai tersadar dan berkata lirih ke Jovano, "Tolong, jangan sakiti dia. Tolong jangan apa-apakan suamiku. Dia suamiku." Suaranya benar-benar memohon.

Kening Jovano mengerut sedangkan mata kedua istrinya mendelik kaget mendengar permohonan Mbak Titin.

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com