webnovel

Devil's Fruit (21+)

"Aku tau aku ini hasil dari pembuahan terlarang yang tak bisa terelakkan. Bahkan aku tau kekuatanku yang sebenarnya dan aku sangat membenci itu. Aku berharap aku tak pernah ada jika hidupku selalu dalam teror seksualitas yang mati-matian aku hindari." Andrea merasa hidupnya jungkir balik saat mendekati usia 17 tahun, dimana dia akhirnya tau bahwa dia adalah keturunan salah satu raja iblis Incubus di Underworld. Cambion. Itulah sebutan baru bagi dirinya. Apakah dia nantinya akan memiliki tanduk? Apakah dia nanti akan berwajah seram? Berekor? Yang jelas, Andrea tidak menyukai kekuatan barunya. Kekuatan yang membuatnya menarik perhatian para lelaki. Kekuatan yang membuatnya harus terus lari dan dilindungi. Sedangkan Dante, seorang Nephilim yang berhasrat naik ke Surga, dia harus membunuh 100 keturunan Iblis agar bisa menjadi seorang Angel. Dan Andrea merupakan target buruan ke-99. Namun, ketika feromon gadis itu terlalu menggoda, Dante menghadapi dua pilihan: tetap membunuh Andrea? Atau justru memiliki Andrea untuk dirinya sendiri? WARNING: - HANYA UNTUK PEMBACA BERUSIA DI ATAS 17 TAHUN - ERO-FIC - TIDAK UNTUK MANUSIA SUCI & ANAK-ANAK - VULGAR & EKSPLISIT - BEBERAPA DIALOG MEMAKAI BAHASA GAUL & KASAR - TAK PERLU MEMBAWA SARA KE KOMENTAR KALIAN KARENA INI BUKAN NOVEL RELIGI!

Gauche_Diablo · Fantasi
Peringkat tidak cukup
1613 Chs

Hanya Celemek (21+)

Fruit 136: Hanya Celemek (21+)

"Met pagi, Dante!" Suara riang Andrea menyapa ceria Tuan Nephilim di ruang makan.

Dante bersiap untuk duduk, tangannya sudah meraih kursi, hendak ia tarik, sembari menjawab Andrea dengan nada malas, "Hm—hkkhhh!"

Napas Dante seolah-olah berhenti di leher, berkumpul di jakun, ketika dia mendapati Andrea hanya memakai celemek. Dan akhirnya napas itu lolos keluar setelah Dante mencapai sebuah pemahaman.

Andrea memang biasa memakai celemek setiap memasak, namun kali ini... dia hanya memakai celemek, dan itu berarti tidak memakai lainnya lagi!

"A-Andre—a..." Dante mendelik, matanya nyaris keluar dari tempatnya dan menggelundung ke lantai. Namun, itu bukan jenis melotot karena marah, malah sebaliknya.

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com