webnovel

Devil's Fruit (21+)

"Aku tau aku ini hasil dari pembuahan terlarang yang tak bisa terelakkan. Bahkan aku tau kekuatanku yang sebenarnya dan aku sangat membenci itu. Aku berharap aku tak pernah ada jika hidupku selalu dalam teror seksualitas yang mati-matian aku hindari." Andrea merasa hidupnya jungkir balik saat mendekati usia 17 tahun, dimana dia akhirnya tau bahwa dia adalah keturunan salah satu raja iblis Incubus di Underworld. Cambion. Itulah sebutan baru bagi dirinya. Apakah dia nantinya akan memiliki tanduk? Apakah dia nanti akan berwajah seram? Berekor? Yang jelas, Andrea tidak menyukai kekuatan barunya. Kekuatan yang membuatnya menarik perhatian para lelaki. Kekuatan yang membuatnya harus terus lari dan dilindungi. Sedangkan Dante, seorang Nephilim yang berhasrat naik ke Surga, dia harus membunuh 100 keturunan Iblis agar bisa menjadi seorang Angel. Dan Andrea merupakan target buruan ke-99. Namun, ketika feromon gadis itu terlalu menggoda, Dante menghadapi dua pilihan: tetap membunuh Andrea? Atau justru memiliki Andrea untuk dirinya sendiri? WARNING: - HANYA UNTUK PEMBACA BERUSIA DI ATAS 17 TAHUN - ERO-FIC - TIDAK UNTUK MANUSIA SUCI & ANAK-ANAK - VULGAR & EKSPLISIT - BEBERAPA DIALOG MEMAKAI BAHASA GAUL & KASAR - TAK PERLU MEMBAWA SARA KE KOMENTAR KALIAN KARENA INI BUKAN NOVEL RELIGI!

Gauche_Diablo · Fantasi
Peringkat tidak cukup
1613 Chs

Friend With Benefit (21+)

Fruit 477: Friend With Benefit (21+)

"Hanghh..." desah Andrea tanpa bisa ditahan saat putingnya dipilin lembut jemari Giorge. Itu salah satu erogenus dia. "Jangan—haagh..." Kepalanya mendadak pusing.

Apakah pertanda birahinya datang? Dan kali ini dia sedang tidak dalam pengaruh halusinasi. Dia sadar betul siapa yang berada di hadapan dia.

Majukan tangan, sedianya ingin menolak tubuh Giorge, pria itu justru membalikkan Andrea hingga menghadap tembok.

Tangan kanan Giorge merayap masuk ke piyama Andrea, memilin-milin nakal puting sang Cambion, dan sesekali meremas bergantian bongkah indah itu.

"Haanghh... jangan, Gi—aanghh!" Andrea terpaksa gigit keras bawah bibir begitu jemari tangan kiri Giorge sudah tiba di kewanitaan dia. Jari itu lembut mengelus benda mungil di bawah sana. "Haanghh... stop... haanghh... jangan..."

"Tatap aku, Andrea. Tatap mataku..." desis Giorge dengan dua tangan tidak berhenti dari aksinya.

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com