Fruit 362: Bara Masa Lalu
Di tempat lain....
"Kenapa Tuan Puteri kemari?" Kenzo tak habis pikir akan kemunculan Ruenn ke pondok batunya.
"Memangnya aku tak boleh ke sini?" Ruenn menatap lucu Kenzo. Gadis Succubus itu melangkah mengitari ruang depan pondok tersebut. "Tidak buruk."
"Tuan Puteri. Katakan, apa maksud Anda kemari?" Kenzo mencekal lengan Ruenn.
Langkah gadis itupun terhenti. Menatap lengannya yang dicekal Kenzo, ia tersenyum, kemudian meraih tangan sang Panglima Incubus untuk dikecup. "Aku merindukan kau. Apakah itu cukup sebagai alasan aku ada di sini?"
Kenzo menarik tangannya yang baru saja dikecup Ruenn. "Lebih baik Tuan Puteri pulang ke istana. Tempat ini sangat tidak cocok untuk Puteri. Banyak bahaya di sini."
"Kenapa harus takut kalau ada kau yang menjagaku, Kenz?" sergah Ruenn telak. Tiba-tiba gadis itu bergerak maju dan mendekap tubuh Kenzo. "Apakah aku sudah mengatakan kalau aku merindukan kau, Kenz?"
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com