webnovel

Devil's Fruit (21+)

"Aku tau aku ini hasil dari pembuahan terlarang yang tak bisa terelakkan. Bahkan aku tau kekuatanku yang sebenarnya dan aku sangat membenci itu. Aku berharap aku tak pernah ada jika hidupku selalu dalam teror seksualitas yang mati-matian aku hindari." Andrea merasa hidupnya jungkir balik saat mendekati usia 17 tahun, dimana dia akhirnya tau bahwa dia adalah keturunan salah satu raja iblis Incubus di Underworld. Cambion. Itulah sebutan baru bagi dirinya. Apakah dia nantinya akan memiliki tanduk? Apakah dia nanti akan berwajah seram? Berekor? Yang jelas, Andrea tidak menyukai kekuatan barunya. Kekuatan yang membuatnya menarik perhatian para lelaki. Kekuatan yang membuatnya harus terus lari dan dilindungi. Sedangkan Dante, seorang Nephilim yang berhasrat naik ke Surga, dia harus membunuh 100 keturunan Iblis agar bisa menjadi seorang Angel. Dan Andrea merupakan target buruan ke-99. Namun, ketika feromon gadis itu terlalu menggoda, Dante menghadapi dua pilihan: tetap membunuh Andrea? Atau justru memiliki Andrea untuk dirinya sendiri? WARNING: - HANYA UNTUK PEMBACA BERUSIA DI ATAS 17 TAHUN - ERO-FIC - TIDAK UNTUK MANUSIA SUCI & ANAK-ANAK - VULGAR & EKSPLISIT - BEBERAPA DIALOG MEMAKAI BAHASA GAUL & KASAR - TAK PERLU MEMBAWA SARA KE KOMENTAR KALIAN KARENA INI BUKAN NOVEL RELIGI!

Gauche_Diablo · Fantasi
Peringkat tidak cukup
1613 Chs

Anak Pak Lurah

Fruit 1454: Anak Pak Lurah

Jovano dan kelompoknya sudah duduk bersama di ruang tengah rumah tersebut yang cukup luas. Jika butuh kursi tambahan, tidak perlu repot-repot membelinya, cukup dia menjentikkan jemari dan kursi lain pun muncul secara ajaib, tak perlu merapal mantra apapun ala dukun.

"Zizi, sekarang, Kak Jo pengin denger apa yang kamu rasakan waktu kamu liat orang yang kamu bilang aneh di rumah pak lurah." Dia mengumpulkan semua anggota kelompoknya memang ingin membahas mengenai hal tersebut.

Zivena duduk bersila di atas sofa dan mulai mengatakan sesuai yang dia pikirkan. "Orang itu … sepertinya sih dia pemuda, karena dari rambutnya yang tak menjuntai waktu posisi dia memiringkan kepala dari balik tirai tebal itu."

"Oke, seorang pemuda. Lalu, apa lagi?" Jovano terus menatap adiknya.

"Kira-kira dia seumuran Kak Jo. Dia lumayan tinggi, mungkin perawakannya seperti Kak Jo juga."

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com