Dino dan lainnya mencerna apa yang Dulloh katakan. Dia juga paham kalau Mbak manis itu orangnya jahil, usil. sudah berapa kali dia dan yang lainnya di kerjain sama Mbak manis itu.
"Sudah, jangan bahas ini lagi kita tidak perlu bahas itu lagi. Sekarang kita keliling saja, nanti kalau ketahuan sama pak RT kita kena lagi, apa kita bagi dua saja?" tanya Dino.
Semuanya menggelengkan kepalanya. Dino yang melihatnya hanya menghela nafas panjang.
"Jadi kalian mau apa hmmm?" tanya Dino lagi.
Dino melihat jam tangan pukul dua belas malam teng, tapi tidak ada yang bergerak sama sekali.
"Mas Dino, kita perginya lewatkan dikit. Jam dua belas teng nggak baik keluyuran bahaya," jawab Dulloh.
Semua merapat lagi, takut kejadian tadi lagi. kali ini bisa saja Winarsih membawa saudaranya dari dunia lain. Dan bisa saja kali ini satu orang satu kan nggak lucu.
"Duh, jangan ngomong yang aneh lah Dulloh, kamu ini buat aku merinding tahu ngga sih, aku sudah sesak pipis ini," cicit Ian.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com