Paijo terkekeh karena kelakuan dia yang membuat penumpang harus jatuh dan yang lebih parahnya Ian dan Narsih yang harus terjerembab. Mang Dadang mengusap keningnya, dia merasa pusing karena terhantuk dasbor mobil. Apa lagi mang Jupri, Dino dan Toni yang terperosok ke bawah.
"Kau kenapa main Gas saja, lihat kami juga bisa tidak? Mbak, kenapa kamu jatuh juga, ihh sengaja kan biar dekat dengan si Paijo kupret ini?" tanya Ian yang berusaha bangun.
Narsih tidak menjawabnya dia langsung pergi karena dia ingin duduk di belakang bersama jasad Joko. Ian duduk dan memijit tangannya karena sakit akibat jatuh tadi.
"Kita kenapa tidak sampai juga, kenapa bisa lama ya, biasanya tidak ya, apa kita salah jalan lagi?" tanya Ian yang melihat sekeliling.
"Tidak, ini tempatnya dan Narsih sudah kasih tahu, tadi mau singgah dan berganti tempat tapi, kata mbak manis Dino di tempat tadi banyak hantu, ya sudah aku cabut lah, dari pada kita dapat masalah kan nggak lucu," ucap Paijo.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com