"Anak yang mana ya? Aku tidak memiliki anak denganmu. Anak itu anak orang lain, kau lupa jika aku dulu adalah wanita penampung sperma." Ucapan Nia benar-benar menohok Bram.
"Aku menyesal mengatakannya!" balas Bram sambil menunduk.
"Tidak pernah menyesal, anak itu memang bukan anakmu. Dan aku yakin apa yang kamu katakan dulu itu benar-benar dari hatimu. Sekarang kita sudah tidak mempunyai urusan lagi, Bram. Sudah ya, kamu pulang saja?" Nia lalu berbalik hendak masuk ke dalam rumah.
Namun, dengan cepat Bram memegang tangannya.
"Nia, aku benar-benar minta maaf!" ucap Bram.
"Jangan sentuh aku, Bram! Kau lupa jika aku sebentar lagi akan menikah? Aku bukan lagi wanita seperti dulu yang bisa seenaknya kamu sentuh." Dengan kasar, Nia melepaskan pegangan tangan Bram.
"Aku sungguh-sungguh Nia!"
"Aku tidak peduli. Aku tidak butuh kata maaf darimu. Jangan ganggu lagi hidupku dan anakku, jalani saja hidupmu!"
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com