Julia menatap Adrian dengan penuh harap, dia tahu anaknya sedang menimbang-nimbang permintaannya.
Adrian tidak mampu menolak permintaan Julia, apalagi melihat ibunya yang begitu penuh harap.
"Baiklah, Ma!" Akhirnya Adrian setuju.
Sarita tersenyum puas, dia tidak menyangka jika Adrian akan mengabulkan permintaannya.
'Aku tahu dia menyetujui ini karena benar-benar ingin mengambil hati, agar aku mau ditempatkan lagi di rumah sakit jiwa. Tapi aku tidak peduli, apa pun alasannya yang penting aku bisa keluar dari tempat ini.' Julia membatin sambil melihat Adrian keluar dari kamar.
Setelah itu Adrian kembali dengan seorang anak buah Sarita.
"Tapi, bagaimana jika dia melarikan diri?" Lelaki yang datang bersama Adrian itu khawatir. Dia tahu Julia begitu nekat dan banyak akal.
"Hanya sebentar saja. Kasihan dia tidak bisa merasakan cahaya matahari, dia juga pasti bosan ini demi mentalnya juga." Adrian meyakinkan anak buah Sarita, agar membukakan kunci rantai yang mengikat kaki ibunya.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com