"Cicak itu sudah pergi calon suamiku." ucap Nadia dengan suara pelan kemudian mencium lembut bibir bawah Jonathan.
Kedua mata Jonathan terbuka saat merasakan bibir Nadia sudah mencium bibirnya.
Menyadari Nadia mencium bibirnya, Jonathan menjauhkan wajah Nadia dengan tangannya.
"Jangan coba-coba menciumku lagi." ucap Jonathan dengan perasaan yang terluka.
"Kenapa?" tanya Nadia dengan kening berkerut seolah-olah tidak bersalah.
"Tidak apa-apa. Ada apa kamu kesini? sebaiknya kamu pulang. Aku ingin sendirian, dan aku tidak ingin diganggu oleh siapapun." ucap Jonathan dengan nada dingin seraya mengambil kuas lukisnya untuk melanjutkan lukisannya. Tapi dengan cepat Nadia menjauhkan alat lukis Jonathan.
Jonathan menatap Nadia dengan tatapan kesal saat Nadia menjauhkan alat lukisnya.
"Kembalikan alat lukisku! Aku harus menyelesaikan lukisanku hari ini." ucap Jonathan dengan wajah suram.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com