"Memang kenapa? Kamu mau daftar jadi pacarku ya!"
Telinga semakin panas saat mendengar mereka bercanda gurau. Ada rasa sesak pula di hati, tapi mau bagaimana lagi. Seseorang yang lama tak jumpa memang akan dengan mudah bersenda gurau apalagi sudah bertahun-tahun tidak berjumpa.
Andai aku bisa seperti Gavriel, yang dengan mudahnya bertegur sapa, pasti aku sangat senang kala perjumpaan ini terjadi. Oh ya, aku baru teringat soal Mama, apakah Mama menyuruh Gavriel cepat pulang karena ini? Dia ingin mempertemukan Gavriel dengan Viola, tapi kenapa tidak denganku juga. Aku juga rindu dengan teman masa kecilku ini.
"Ya enggaklah, ngaco aja kamu." Sanggah Viola dengan pipi yang memerah.
Mengapa aku merasa bahwa Viola juga memiliki rasa yang sama dengan Gavriel, akankah mereka semakin dekat setelah ini. Hati seoalah tak rela jika itu benar-benar terjadi, semoga saja dugaanku salah.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com