Tak dapat ku tahan lagi, saat ini juga aku harus mencabut selang oksigen ini. Suara monitor detak jantung berbunyi sesuai pacuan jantung Yasa, sebentar lagi jantung itu tidak akan berdetak lagi.
Ku tarik selang oksigen Yasa, dan "Jo," panggil seseorang yang ku kenal suaranya dan mampu membuat jantungku berpacu hebat, bagaimana tidak?
Niat jahatku hampir saja ketahuan, dan pastinya hal itu akan membuat ku tertuduh dan bisa saja aku di laporkan atas laporan percobaan pembunuhan atas orang tua sendiri. Bukan hanya itu, kecelakaan tunggal itu akan diselidiki pula bila aku tertangkap basah telah membunuh Yasa.
Kakek dan Nenek masuk dan berdiri tepat disamping ku. Entah sejak kapan mereka berada disini, sampai aku tidak menyadarinya. Saking kesalnya aku hingga tak dapat mendengar seseorang masuk ke dalam ruang ICU ini.
"Kamu ngapain pegang selang oksigen Papa kamu, Jo?" Tanya Nenek menatapku dengan tatapan sulit diartikan.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com