Ya, Jonathan memang tidak pernah main-main dalam menjalankan tugasnya. Semangat dan ambisi yang ia miliki selalu dikerahkan untuk bisa memajukan perusahaan yang ia kelola, bukan tanoa sebab ia melakukan semua itu agar Yasa bisa melihat kemampuannya dalam mengelola perusahaan yang ia amanahkan pada Jonathan.
Sayangnya, Yasa dan Sekar malah berniat lain yakni ingin mendepak Jonathan keluar dari perusahaan dan menggantikan posisinya dengan Gavriel.
"Bagus, Jo. Papa bangga padamu, terus kembangkan pemasaran dan marketing penjualan agar perusahaan itu semakin berkembang, dengan begitu perusahaan yang kamu kelola itu tidak hanys menjadi kantor cabang, tapi menjadi kantor pusat nantinya." Jelas Yasa bangga dengan kinerja Jonathan.
'Dasar licik, aku yang mati-matian berjuang. Dan anakmu yang menikmatinya.' gumam Jonathan dalam hati.
"Kok bengong, Jo? Kenapa?"
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com