"Gak ada salahnya, kan! Lo aja yang aneh malah gak sepedapat sama kami."
"Ya iyalah, mana mungkin gue sependapat. Jaman sekarang udah demokratis bagi masyarakat apalagi sama anak, gak jaman pakek jodoh-jodohan segala."
Sudahlah, percuma juga berbicara dengan Yasa. Toh memang dari awal dia tidak setuju, tentu aku harus membicarakannya dengan Sekar segera. Mungkin bukan hari ini jika dia tidak ada di rumah, bertanya pada Yasa keberadaan Sekar jawaban malah membagongkan untuk dicerna.
Peluh keringat berceceran, dan tubuh sudah mulai merasa lelah dengan aktivitas gym.
"Mas, jonathan kemana? Ada pamit gak sama kamu?" Tanya Sekar yang saat ini sudah berdiri tidak jauh dariku dan Yasa.
"Tadi sih bilangnya mau healing, tapi gak tau kemana."
"Dia nanya Gavriel pergi kemana gak sama kamu?" Tanya Sekar lagi.
"Nggak, lagi pula Gavriel juga tidak bilang mau kemana? Ada apa, tumben kamu nanyain Jonathan?"
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com