webnovel

Chapter 2 : Bangkitnya sang penghancur rider.

"Tsukasa... Aku tidak tau kau sekuat apa. Tapi, kumohon jangan sampai mati." Ucap Nifla dengan rasa gelisah.

Mendengar ucapan itu, Tsukasa langsung balik menatap Nifla dan mengucapkan beberapa kata. "Mati atau tidaknya, itu tidak terlalu penting. Selama kalian masih mengingatku, aku tidak akan mati." Cibir nya.

Nifla tersenyum ke arah Tsukasa, dan mulai menggenggam erat pedang miliknya.

Dia berbalik arah, menatap prajuritnya yang berjumlah sepuluh orang, dan berkata. "MATI ATAU TIDAKNYA, ITU URUSAN BELAKANG. YANG PASTI! DEMI TANAH KITA, DEMI WILAYAH KITA! KITA HARUS BERJUANG SAMPAI TITIK DARAH PENGHABISAN!"

YAAAA!! ITU DIA BOSS KITA!!

"Eh ... Kata-kata ku di pakai buat inspirasi." Ujar Tsukasa dalam hati.

NYAWA KAMI HANYA UNTUK BOSS DAN JUGA TANAH KITA!"

"Bagus! Sekarang, pegang erat-erat senjata kalian, dan satukanlah diri kalian dengan senjata itu! Senjata adalah teman! KALIAN DENGAR?!"

KAMI DENGAR!!.

"BAIKLAH! Sekarang! Ayo maju!!"

Mereka semua langsung maju kedepan dengan kekuatan sihir mereka masing-masing.

Tsukasa mengikuti mereka dari belakang. Tetapi, bukannya mengikuti mereka sampai ke area musuh. Tsukasa, memilih untuk memutar balik dan mengarah ke sebelah kanan hutan.

....

DUARR

KABOOMM

Suara ledakan dan serangan di mana-mana. Tsukasa masih berlarian. Tetapi, tepat di hadapannya, dia dihadang oleh dua orang wanita bersenjata pedang.

Mereka memiliki ciri-ciri wajah gelap, bertanduk, dan berekor. Merasa tidak aman, Tsukasa berusaha berbalik arah kanan. Tetapi, dirinya juga telah di kepung oleh dua orang pria lainnya.

"Siapa kalian?" Tanya Tsukasa waspada.

"Kami adalah pembunuh bayaran, yang ditugaskan untuk membunuh pasukan kalian!" Tegas wanita itu.

Tsukasa berdiri tegap sambil memasang kuda-kuda. Lalu membalas perkataan mereka. "Kurasa kalian berurusan dengan orang yang salah." Ucap Tsukasa.

"Kau adalah anggota mereka. Dan kami ingin membunuhmu." Ujar salah satu wanita berpedang dengan ciri-ciri memiliki sayap iblis.

Tsukasa tersenyum dan berkata. "Kalian salah paham, aku hanyalah seorang pria yang ditolong mereka."

"Bohong, semuanya cepat tangkap pria ini!"

"Baik, Xiza"

Mereka semua berlari mendekat ke arah Tsukasa sambil merapatkan sihir.

"Kalian ini, gak bisa di ajak bicara."

Tsukasa langsung mengeluarkan belt decade dari saku jas nya, dan memasangnya.

"Apa itu?" Tanya salah satu anggota.

"Maaf aja. Tapi, kalian lah yang telah memulainya duluan." Ucap Tsukasa.

Tsukasa mengambil kartu Kamen Rider Decade dan memasukkannya ke dalam sabuknya. Dengan tegas, ia menarik kedua sisi sabuk dan mengucapkan kata kunci.

"Henshin!"

Kamen rider... Decade...

Dengan kilatan cahaya yang memenuhi sekitarnya, Tsukasa berubah menjadi Kamen Rider Decade.

"A--a--a--apa ini?! Cepat, serang dia!"

Mereka semua langsung menyerang Tsukasa dengan sihir api gelap. Namun, dengan gerakan yang gesit, Tsukasa berhasil menghindar dan mundur ke belakang.

Dia segera mengambil kartunya lagi, menarik kedua sisi sabuknya, dan memasukkan kartu tersebut.

"Attack Ride... Slash!"

Tsukasa mengambil tempat penyimpanan kartu dan mengubahnya menjadi pedang.

Dengan gesit, ia meluncur ke salah satu anggota musuh dan menyerangnya dengan pedang yang bersinar memancarkan cahaya ungu.

"ARRGHH!" Mereka bertiga terpental ke belakang dengan tubuh yang penuh luka.

"Xeno, Zeni, Xina." Ucap Xiza dengan berlari ke arah mereka.

"Oh, jadi itu nama mereka." Ujar Tsukasa.

"Kau! Kau memang harus di kasih pelajaran!"

"Benarkah?" Tsukasa langsung mengeluarkan kartu rider lain, mengeluarkan kartu decade dari belt, dan memasukan kartu lain ke dalam belt.

Dia mendorong kedua sisi belt ke tengah.

Kamen rider.

...

...

...

'henshin'

...

...

Kabuto.

Tsukasa langsung berubah menjadi salah satu Kamen rider, yang bernama, Kabuto.

Dia kembali mengambil kartu lain, memasukannya ke dalam belt, dan.

Attack Ride... Ka-ka-ka-kabuto.

Tsukasa langsung bergerak cepat ke arahnya, dan menyerangnya dengan gerakan cepat bertubi-tubi. Tanpa ampun sama sekali.

Karena serangan itu juga, Xiza langsung tidak berdaya sama sekali. Kecepatannya tak bisa dibandingkan sama sekali.

'Kenapa. Kenapa ada pria seperti ini disini?! Dia... Dia lebih berbahaya dari raja iblis!'

Setelah Tsukasa selesai menyerang Xiza, dia langsung melompat keatas, dan segera menyerangnya dengan rider kick.

'HIYAA!'

Serangan mengenai Xiza, dan membuat tubuhnya terbelah menjadi dua bagian.

Sebelum kematian, Xiza berbicara. "Ka--kamu, lebih berbahaya da--dari raja iblis!"

Dan seperti di beberapa seriesnya,setiap rider mengalahkan musuh. Mereka, pasti akan meledak.

....

2 jam kemudian...

Keadaan hutan sangat porak-poranda. Mayat tergeletak di seluruh hutan. Dari sepuluh orang. Yang kembali ke desa hanya dua orang, yaitu Nifla, dan juga Tsukasa.

Warga desa yang sedang menunggu kedatangan mereka, tak bisa berkata apa-apa. Tapi, yang bikin mereka terkejut adalah. Tsukasa, dia masih bisa hidup, padahal perperangan barusan, mengakibatkan korban jiwa yang besar.

....

4 hari kemudian.

"Jadi ... Kamu akan pergi dari sini. Tsukasa?" Tanya Nifla dengan ekspresi sedikit sedih.

"Yah. Kurasa, aku telah merepotkan kalian semua. Selama 4 hari, aku selalu merepotkan kalian, jadi, segera mungkin aku harus pergi. Lagipun, kalian sudah memperbaiki belt ku." Tegasnya.

"Ku--kurasa. Kau benar ... Tempatmu bukan disini. Tapi, Tsukasa. Apa kita bisa bertemu lagi?"Tanya Nifla.

"Dunia ini luas, dan kita akan bertemu lagi disuatu saat nanti."

Tiba-tiba.

"Awas!!" Ucap Tsukasa memperingati.

DUARRR!!!.

Sebuah serangan misterius menghantam desa dengan sangat besar.

Karena ledakan itu. Membuat seluruh desa hancur, dan bahkan mengakibatkan korban jiwa yang sangat besar.

"Nifla! Nifla! Kau dimana?!" Teriak Tsukasa.

Lalu, dari arah belakang, sesosok pria bertopeng hitam dan berambut panjang. Menaiki seekor kuda tengkorak, dengan sihir hitam di mana-mana.

Tsukasa menatap pria itu dengan sedikit merasa panik.

"Jadi kau yang mengakibatkan semua ini?" Tanya Tsukasa.

"Benar sekali."

"Kalau gitu gak ada alasan lagi untuk aku menyerang mu."

'henshin'

Kamen rider ... ZI-O.

...

Attack ride... Zi-Zi-Zi-Zi-O

Tsukasa dengan spontan melompat ke udara, melancarkan serangan Rider Kick menuju sosok misterius tersebut. Namun, serangannya dengan mudah ditahan oleh sosok itu, yang kemudian menghempaskan Tsukasa ke belakang dengan kekuatan yang luar biasa.

"Apa?!" Ucap Tsukasa terkejut.

Sosok itu menatap balik ke arah Tsukasa dan berkata. "Butuh 1000 tahun untukmu mengalahkanku. Kadoya Tsukasa. Atau, Kamen rider decade."

Lalu dari belakangnya, Nifla meraih kaki Tsukasa dan berkata. "Tsu-Tsukasa. Si--siapa kau sebenarnya?!"

Tsukasa terkejut dan menoleh ke bawah kakinya yang ditarik oleh Nifla. Tsukasa menurunkan tubuhnya dan berkata. "Maaf, aku belum memberitahu mu. Aku adalah Kadoya Tsukasa. Tidak, aku adalah seorang Kamen rider decade."

"Kamen ... Rider? Apa itu?" Tanya Nifla.

"Secara umum, Kamen rider adalah pahlawan yang mendukung kebenaran, mereka menggunakan kekuatan yang berasal dari benda berna belt. Dan Tsukasa adalah salah satunya." Tegas sosok itu.

"Jadi, intinya gini. Tsukasa, yang membawamu kesini adalah aku, dan tujuanmu disini hanyalah satu." Ucap sosok itu sambil mendekat ke arah Tsukasa.

Dia menepuk pundak Tsukasa dengan kedua tangannya, dan berkata. "Tsukasa, tujuanmu disini adalah, untuk mengalahkan sembilan pahlawan yang diutus oleh sang Dewi."

"Mengalahkan pahlawan utusan Dewi? Untuk apa? Dan kenapa kau menyuruhku?." Tanya Tsukasa.

Sosok itu mundur kebelakang, lalu menjawab. "Dewi yang mengutus kesembilan pahlawan itu, awalnya untuk membunuh raja iblis. Tapi, tujuan sebenarnya, bukan lah itu."

Tsukasa menarik beltnya, dan berubah menjadi semula. Setelah itu, dia bertanya. "Tujuan, yang sebenarnya?"

"Iya, tujuan sebenarnya dari Dewi adalah, untuk memecah belah kehidupan di dunia ini, dan aku sebagai penjaga perdamaian dunia ini tidak bisa diam. Maka dari itu, aku harus membawamu kesini." Jelas nya.

"Kenapa harus aku? Dan bukan orang lain?" Tanya balik Tsukasa.

"Karna hanya kau yang bisa menghentikan semua ini. Tsukasa, kau memiliki banyak kekuatan rider era heisei, dan dengan kekuatan itulah, kau bisa menghentikan semua rencana Dewi." Ucapnya dengan serius.

"Lalu, apa keuntungannya bagiku?" Tanya Tsukasa.

Sosok itu membuka portal hitam dibelakangnya. Lalu, menjawab pertanyaan Tsukasa. "Keuntungannya adalah, kau bisa hidup damai di dunia ini, tanpa adanya perperangan." Ketika sosok itu pergi, seketika desa yang hancur ini, langsung kembali seperti semula...

"Menghancurkan kesembilan pahlawan ... Ini seperti aku pernah menghancurkan kesembilan rider. Jadi, ini sama seperti dulu. Menarik sekali."

....

Chapter depan.

Next...