"Sam, lo habis ngapain di toilet? Lama banget," tanya Agus yang tengah menyesap minumannya.
"Gue tadi ketemu sama Hendra."
"APA?" pekik Agus dan Sahroni bersamaan. "Terus gimana? Dia buat masalah sama lo?"
Samudera menghela napas ringan dan kembali duduk di tempatnya. "Gue habis kasih dia pelajaran."
Kening Agus mengerut seketika. "Lo pukulin dia?"
"Iya. Nggak seberapa, sih. Tapi gue puas."
Agus dan Sahroni saling melirik sekilas. Entah mengapa mereka merasa, kalau Samudera berubah akhir-akhir ini. Lelaki itu lebih mudah terpancing emosi. Tidak seperti dulu yang selalu berpikir dua kali untuk melakukan sesuatu.
"Sam, lo mukulin Hendra bukan karena Ainina, kan?" tanya Sahroni hati-hati. Bukan sok tahu, tapi lelaki itu memang tengah menyukai Ainina. Dan beberapa minggu yang lalu Samudera marah ketika Ainina membela Hendra dan membawanya pergi.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com