"Kau mau makan apa?" tanya Devan.
"Apa saja," jawab Anna.
"Oke."
Anna hanya mengangguk, lalu menyandarkan tubuhnya pada sofa sembari menyalakan tv. Ia tidak lagi protes dengan Devan yang tidak mau menyingkir dari atas pahanya.
Dengan posisi mereka yang seperti itu, juga Devan yang terus menerus melakukan hal-hal yang membuat kinerja jantungnya berdetak abnormal, menonton tv adalah satu-satunya pelarian Anna saat ini.
Hingga setengah jam telah berlalu, Bel rumah kembali berbunyi, bersamaan dengan terdengarnya nada tombol yang ditekan. Itu adalah Hendra, pada salah satu tangannya terdapat box makanan yang di terimanya tadi di depan pintu gerbang.
Ya, Devan memilih melakukan delivery makanan untuk makan malam mereka, sebab makanan yang di buatnya tadi jatuh ke lantai, sementara yang lainnya hangus karena terlalu asik bersama dengan Anna di ruang makan.
"Tuan, makanan yang Anda pesan telah datang," ucap Hendra ketika sudah berada di sebelah Devan.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com