"Sudah, biarkan saja Dia," ucap Anna lagi pada putranya.
Sedangkan Naila, gadis itu masih terus tertawa tanpa henti. Bisa-bisanya anak seusia Dave mengatakan bahwa ia juga harus memilik seorang putra.
Putra darimana? Gadis itu bahkan lari di hari pernikahannya.
***
Saat ini waktu sudah menunjukkan pukul sepuluh, Naila dan Dave sudah bersiap.
Menggunakan lift menunju lantai satu, tak pernah sekalipun Anna menurunkan Dave dari gendongannya, Elena dan Carlos nampak mengikut di belakang mereka.
Sebuah limousine sudah terparkir dengan pintu yang terbuka tepat di depan pintu keluar. Beberapa Bodyguard berjejer di sisi kiri dan kanan seolah sedang melakukan penyambutan.
Naila yang melihat para pria itu hanya menghela napas kasar. Sejak tadi ia terus meyakinkan dirinya bahwa ia bisa membawa Dave menjauh seperti permintaan Anna padanya.
"Kalian hati-hati, jangan pulang terlalu larut," ucap Anna pada Naila.
"Ibu janji akan menyusul kan?" tanya Dave tiba-tiba.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com