webnovel
#ADVENTURE
#ROMANCE
#COMEDY

Dandelion Finds Love

[TAMAT] Vol 2 Volume 2 Mengisahkan kehidupan dua orang remaja, putra dari Dandelion dan Aryk. Sammy dan Kaisar yang memiliki sifat bertolakbelakang. Yang satu rajin dan pandai, sedang yang satu lagi suka membolos dan malas belajar. Bagaimana kehidupan mereka berdua? Simak terus kisahnya.  Vol 1 DJ Dandelion, gadis yang hidup bersama ibu tiri dan saudara tirinya itu bukanlah gadis lemah. Dia selalu bisa mengalahkan rencana licik sang ibu tiri yang ingin menguasai seluruh harta ayahnya. Ia bekerja sebagai DJ di sebuah klub malam demi biaya hidupnya. Hidupnya selalu bebas tanpa beban. Namun, Dandelion bertemu dengan seorang pria yang berprofesi sebagai model. Dari pertemuan itulah, hidup Dandelion mulai berubah. Masalah demi masalah bermunculan. Hilang dan pergi silih berganti antara masalah satu dan yang lainnya. Model pria itu akhirnya bisa menemukan rumah Dandelion dan melamarnya. Dandelion yang belum mempunyai perasaan apapun, akhirnya menolak. Tapi, model itu menggunakan segala cara untuk membuat Dandelion menjadi istrinya. Pertarungan mendapatkan cinta pun dimulai. Seperti halnya Aryk yang menggunakan berbagai macam cara untuk menjerat hati Gheisha. Sekuat hati juga Gheisha mencari segala macam cara agar lepas dari jeratan Aryk. Namun, takdir, jodoh, dan maut, semua sudah diatur dalam setiap perjalanan hidup manusia. Begitupun takdir dan jodoh yang mengikat Aryk dan Gheisha. Meski berlari sejauh apapun, takdir tetap mempertemukan mereka.

Sekar_Laveina_6611 · Perkotaan
Peringkat tidak cukup
210 Chs
#ADVENTURE
#ROMANCE
#COMEDY

Bertemu gadis sama

  Tok! Tok! Tok!

"Siapa?" Suara wanita tua bertanya pada Sammy yang berdiri di depan pintu sebuah rumah kontrakan kecil.

Ceklek!

"Selamat malam, Bu," sapa Sammy. 

"Selamat malam. Adek, mencari siapa? Mencari Tamara ya?" Wanita itu bertanya pada Sammy. Ia pikir, remaja laki-laki itu adalah teman dari cucunya, Tamara Ayudia.

"Bukan, Bu. Saya belum mengenal cucu, Ibu. Tujuan saya kemari karena ingin memberikan sedikit rejeki. Mohon, Ibu, sudi menerimanya. Memang tidak seberapa," ucap Sam sambil menyelipkan amplop di kedua tangan wanita itu.

"Terima kasih. Saya tidak tahu harus membalasnya dengan apa." Air mata haru membasahi pipinya yang mulai keriput dan pucat. Ia sedang demam dan batuk.

"Tidak perlu sungkan. Saya senang bisa membantu. Kalau begitu, saya permisi."

Sammy tersenyum lebar. Sebelum menyalakan mesin motor, ia melirik jam tangannya. Sudah waktunya pulang ke rumah atau Aminah akan meneleponnya.

Baru saja menyalakan mesin motor, Aminah sudah menelpon. "Halo, Bi."