Sesampainya di rumah, hanin mencoba menelfon cantika yang ada di luar negeri untuk memberitahu jenis kelamin kedua keponakan cantika yang ada didalam perut hanin. Dia ada di kamar untuk istirahat. Tapi beberapa kali mencoba. Telfon cantika tak bisa dihubungi. Mungkin cantika sedang sibuk disana. Hanin memilih akan menelfon nanti lagi.
Di rumah mereka sudah waktunya makan malam. Semua orang seperti biasa kumpul di ruang makan. Alexa dan sasya yang menyiapkannya. Dengan hanin yang sedikit membantu, tapi tak dibolehkan terlalu banyak membantu. Takut kecapean.
"Gimana soal usgnya?"
"Oh iya, tadi pagi kan kata kalian?"
Bisma dan rafael yang sudah ada di meja makan baru ingat itu. Iqbal mengambilkan hasil usg dan memberitahu papa dan omanya yang belum tau jenis kelamin kedua anaknya.
"Wih, pas gitu." kata tristan.
"Iya." hanin hanya tersenyum senang.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com