webnovel

Tak Sesuai Rencana (2)

Nuris dan Syam sekarang sudah kelas dua tingkat SMA.

tentu saja jika Syam masih mengingat Nuris walau tak seperti dulu lagi tapi tidak dengan Nuris.

Nuris benar benar melupakan teman masa kecilnya itu.

Hingga suatu hari, saat libur Maulid nabi Nuris yang baru Naik ke kelas 2 di ajak orangtuanya berkunjung ke madura. selain berkunjung ke kakek dan nenek dari pihak ummi, keluarganya memiliki acara khusus yaitu 1000 harinya Nenek Nuris dari pihak Abinya.

Nuris bermain bersama para sepupunya yang berkumpul di Madura, saat itu acara tahlil sudah selasai di gelar.

"Abi, ayo maen ke rumah saudara abi yang di sana itu lho bi, yang rumahnya diatas laut." Nuris mengajak Abinya jalan jalan.

"Emang mau cari apa kesana?" tanya abi tersenyum di kulum. "beli rujak bi, rujaknya ibu yang di sana itu enak banget bi" Nuris ngiler.

"Tau dari mana kamu saudara Abi jual rujak?" Abi menyelidiki."gak tau bi, dulu kan kita pernah kesana bi? waktu aku masih kecil dulu". Nuris meyakinkan.

"ya udah besok kita kesana breng sama anom anom (paman adek ayah ibu / pasangan nyanyah) kamu dan juga nyanyah (bibi adik ayah ibu / pasangan anom)mu" Abi memutuskan. entah apa yang di pikirkan abi Nuris saat itu, beliau tersenyum di kulum dan bergumam "semoga di ijabah Allah dan mereka berjodoh" doa Abi saat itu.

ke esokkan harinya Nuris bermain sepedah di sekitar rumah bibi dari pihak abinya. Dulunya itu rumah Abi Nuris tapi sekarang memjadi hak milik adek abi Nuris.

Nuris meletakkan sepedahnya kembali ketempatnya, dia pergi ke rumah tetangga yang juga masih saudara keluarganya itu. Rumah itu adalah rumah milik Kak pradani, kak Pradani adalah anak perempuan yang dulu pernah mondok di pondok Nuris, tapi karena suatu hal dia berhenti. saat akan masuk kedalam rumah kak Pradani Nuris melihat seorang anak remaja sebaya dirinya, ngobrol dengan Farah sepupu kak prada.

seperti Nuris cowok itu juga memperhatikan Nuris lekat.

lalu Nuris kembali sadar tujuannya. "Kak pradani, ikut aku ayooooo!!!" suara cempreng Nuris masih sama.

"Ni si Lila itu kan farah?" tanya cowok itu pada farah.

"iya Mas, kok Mas kenal?" Farah cemburu.

"jadi ini Lila putrinya budhe duriyah sama pak dhe hanan itu?" cowok yang tak lain dan tak bukan adalah Arif itu tersenyum simpul.

Nuris masih ribut memaksa Pradani untuk ikut bersamanya, namun Pradani masih tak mau.

Nuris kempos, menghentakkan kaki lalu berbalik pulang ke rumah bibinya. dan ternyata sudah di tunggu keluarganya untuk segera berangkat.

_____*******_____

-suara Syam-

Aku melihatmu saat itu walau hanya sekilas. seperti yang aku katakan pada temanmu, Vika. bahwa kamu memang makin item, dekil, dan masih aja kamu pendek hahahahahah. jangan jangan yang di bilang kakak kakakmu bener. kamu berhenti tumbuh Lila. tapi entah kenapa aku tak berpaling dari memandangmu sampai kau membuang mukamu saat menatapku.

ciiiiiih sombong sekali, itulah penilaianku padamu, sebab aku belum paham agama sama sekali kala itu.

Aku melihatmu mencari sepupuku. ya pradani sepupuku, aku yakin kamu pasti belum tahu itu.

dan kamu ngapain liat liat aku Lila? pasti kamu terpesona sama aku kan? iya kan? udah ngaku aja deh. terus kamu ngapain nyari sepupu aku? mau minta di kenalin ke aku? ah. tentu aku akan menolak kamu Lila.

kamu masih jelek. kamu masih kecil, jadi gak boleh pacaran.

saat aku berpikir kamu tak boleh berpacaran tiba tiba ada sebuah kasak kusuk yang membuat hati ku tak nyaman...

ya aku dengar kamu akan di jodohkan dengan orang timur laut dari arah rumah kita yang di madura entah apa nama desanya aku berpura pura tak tau sajalah.

saat itu aku berpikir jika itu hanya omong kosong.

bukannya kamu masih ingin kuliah lalu jadi guru dulukan? baru kita menikah? kan itu rencana kita dulu Lila. tapi sekarang kok kamu malah mau tunangan sih Lila? eeiiiitt jangan GR bukan aku cemburu, nggak aku gak suka cewek jelek kayak kamu, tomboy iya, gak ada manis manisnya jadi cewek.

hemmmmmm baiklah bukan urusanku.

saat aku lembali ke jawa aku dengar kabar itu, kabar bahwa kamu benar benar bertunangan dengan orang dari madura. saat itu aku hanya metakinkan perasaan ku padamu jika aku benar benar tak suka padamu. namun Nyatanya, hatiku sakit saat mendengar Kau bertunangan Lila. tapi aku ingin memastikan kembali dulu, sebelum aku benar benar mengambil keputusan apa aku menyukaimu atau tidak. dan tak terasa air mata ku luruh dipipi ku, untuk pertama kalinya aku terluka oleh perasaan yang aku sendiri masih bingung.

Lila 5 tahun kita tak berjumpa dan sekarang kamu sudah di ikat oleh laki laki Si*lan itu.

Lila kau mematahkan hatiku tanpa kau menyentuh rasa itu dulu. tapi ini masih baru bertunangan. selama janur kuning belum melengkung, dan tenda biru di tegakkan kah masih milik umum Lila. karena tunangan itu kata nenek moyang kita yang madira sama dengan 'Bhekalan, Bhekalan jiyah bhekal deddih bhekal burung (Bakalan, bakalan itu bakal jadi bakal gagal)'.

jadi aku masih akan menggunakan kedua tanganku dan bibir serta hati ku untuk memintamu kembali pada pemilikmu yang sebenarnya.

kita lihat Sayang siapa nanti yang akan menemani sisa hidupmu Kekasihku?.

*Suara Nuris*

pagi ini aku ketempat Kak pradani. aku mau mengajaknya ikut jalan jalan bareng keluarga aku.

saat aku masuk kerumahnya aku melihat seorang cowok yang Subhanallah, tuuuaaammmmpaaaaan.

hehehehehehe lebay dikit ora opo opo to?.

sadar jika bukan muhrim aku menundukkan kembali mataku. ya aku sudah mengurangi jelalatanku pada laki laki tanpan. aku memandangnya hanya di awal pandangan saja, karena aku pernah sakit mata dan itu sangat parah. kedua mataku berbau amis darah, dan mengeluarkan darah, saat itu aku kelas 1 Aliyah, sudah semster 2 dan hampir ujian. ya kejadiannya beberapa bulan yang lalu. saat di periksakan aku di nyatakn silinder, harus pakek kacamata. aku tak menurut. resep dari dokter aku pakek sampai habis, tapi tak ada hasil hingga Kak zaitun mengajakku ke ndalemnya salah stu pengasuh pondok. saat di periksa bunyai aku hanya terdiam. tiba2 bunyai ku berkata "Kamu pengen sembuh nak?" tentu saja aku mengangguk. "Kalok ingin sembuh maka kamu harush ghodul bashor nak." aku yang baru dengar istilah itu pun bingung. tau aku bingung bu nyai melanjutkan "Ghadul bashor itu jaga pandangan, jaga mata.nah untuk obatnya kamu pakek celak ya? jangan pensil tapi bubuk atau batu, insya Allah sembuh dengan izin Allah" beliau merendahkan diri. benar benar tauladan bagi kami para santri.

setelah aku beri celak alhamdulillah sakit ku sembuh dalm waktu 5 hari.

Kembali ke kak pradani. kak Pradani tak mau ikut dengan ajakan ku, aku pura pura sebal marah dan pulang kerunah bibiku, segera rombongan kami berangkat ke tujuan. Tujuan pertam kami adalah rumah saudara Ayah yag rumahnya di atas laut. itu terletak di sebuah desa di kecamatan Bluto. aku suka tempat itu. karena aku suka Laut, dan selain itu pemilik rumah adalah seorang ibu yang sangat pandai membuat rujak sayur. rujaknya sangat enak.begitu mobil berhenti aku segera turun dan berlari menuruni jalan yan memang landay menuju pantai.

aku sangat senang. Lama aku menghilang dari keberadaan keluarga ku, hingga aku segera menyusul mereka di rumah ibu ibu penjual rujak yang kemudian aku kenal dengan nama ibu salmah. aku menatap lekat ke wajah wajah tuan rumah. sepertinya tadi malam aku melihat mereka semua. Tapi entahlah. aku cuwek. saat rujak datang aku segera menikmati makanan kesukaan ku itu, dan setelah habis aku berpamitan untuk pergi kelaut. serelah dapat ijin aku segera beranjak. dan para sepupuku pun segera mengejarku kelaut.

tanpa memberi tahu abi dan ummi aku mandi di sebuah sumber yang berada di dekat rumah ibu salmah. jangan negatif dulu, aku berenang tapi gak buka baju aku. aku mandi sama baju aku sekalian.

setelah puas mandi aku dan sepupuku pun segera kembali ke rumah bu salmah. saat melihat bajuku basah kuyup Ummi ku mulai mengeluarkan jurusnya, yaaa apa lagi? jurus ngomel lah. aku pun segera ke mobil dan mengambil baju ganti ku. menumoang kamar mandi kalu berganti baju. setelah selesai aku ditanya ummi "kamu niat banget bawa baju ganti, kamu emang mau renang di laut ta Lila?" aku jawab, awalnya iya, tapi karena ketemu sumber aku mandinya di sumber kok mi jawab ku sambil nyengir kuda. lalu keluarlah seorang laki laki. mungkin sebaya kak Khalil atau kak alfa, "Nah Lila kenalin nak ini Kak Hardi." kata Abiku.

aku menatap wajah laki laki yang mengulurkan tangan untuk bersalaman, tapi aku hanya menangkupkan tangan ku di dada saja. karena bukan muhrim.🤭🤭

setelah itu aku berpamitan untuk kembali ke mobil duluan, setelah itu aku tidur di mobil sanpai akhirnya keluarga besarku kembali ke mobil dan melanjutkan perjalanab.