webnovel

Masa Remaja yang tak terlupakan

Syam berjalan di lorong sekolah. seragam baru Putih abu abu sekarang di pakainya. menandakan bahwa sekarang dia adalah siswa SMA.

Syam mendapatkan namanya di sebuah kelas yang berada di pojok barat.

setelah mendapatkan tempat duduk Syam mendudukkan dirinya di bangku tengah. Syam tak ambil pusing, siapa yang duduk di sebelahnya nanti.

Syam menunggu kawan kawanya datang.

ini minggu ke 2 mereka masuk tahun ajaran baru, tapi hari pertama bagi Syam, karena Syam tak mengikuti kegiatan Mos tahunan itu.

bagi Syam Mos adalah hal terkonyol di hidupnya.

Vika yang melihat Syam duduk di bangkunya menghampiri Syam.

"Syam kamu mau duduk sini?" tanya Vika lembut.

"iya vik, boleh kan? " syam balik tanya.

"eeeeh iya boleh aja sich, tapi kamu gak risih ni duduk sama cewek?" tanya vika.

"tergantung, kamu risih nggak, soalnya kamu kan udah nikah vik?" pertnyaan Syam membuat Vika kelabakan dan reflek doa menutup mulut syam dengan telapak tangannya.

"Sssssst sssstttt ssssstttt. kamu apaan sich, kenapa gak sekalian ajaa pakek speaker musholla. " sewot vika.

"Ya udah deh kita berbagi tempat." kata vika.

"suami mu gak cemburuan kan vik? " usil Syam

vika memukul pelan mulut Syam dengan gulungan buku.

"Nih mulut lemes banget, udah diem" vika melotot membuat Syam tertawa.

Syam beberapa tahun terakhir melupakan gadis kecil tercintanya.

sekarang Syam akan mencoba menjadi siswa tampan yang sebenarnya.

Syam mulai tebar pesona, pura pura ke kantin padahal dia hanya menarik perhatian cewek cewek.

benar saja senior Syam yang cewek pada histeris liat Gaya sok cool Syam. saat di panggil oleh para penggemar semakin membuat fanznya tergila gila.

dari sekarang syam akan menggunakan ketampananya untuk mendapatkan cewek yang banyak. tekad Syam berkobar. (udah kayak pejuang aja nih cowok).

untuk saat ini Syam tak mau di dekati kakak senior, setidaknya nanti dia akan memilih yang seleting walau beda kelas.

"Si*al kenapa neneknya Kunti ada di sini sih? tau dia disini aku gak mau deh sekolah di sini.' Syam nggrundel dalam hati saat Netranya menatap siapa yang datang.

"Oh my sweet heart, kamu emang jodohku." teriakan dari orang yang ingin Syam hindari saat ini membuat Syam bergidok mendengar perkataan Mila.

"Kak, tolong jangan gini, malu kak, lagian kalok kelihatan guru jadi gak enak kak, lapasin kak" Syam meronta berusaha melepaskan diri dari pelukan Mila.

"Mila, apa apaan kamu Mila? kok kamu peluk peluk sembarangan siswa? gak punya malu kamu Mila? " suara yang di ibaratkan suara blak kue lebaran kosong yang jatuh ke lantai itu menyelamatkan Syam dari situasinya.

bu Nainggolan, guru BP yang terkenal killar.

"Syukurlah, terimakasih bu" ucap Syam tulus dari hati.

"Mila kenapa kamu gangguin siswa baru? hemmm? ingat Mila, kalian itu siswa, dan saat inj ada di sekolah jadi tolong hormati alamamater kita. jaga prilakumu." Bu Nainggolan memperingatkan Mila.

Dan bel tanda masuk berbunyi, Syam segera berpamitan sopan pada gurunya dan mepesat seperti kilat masuk kedalam kelasnya.

memulai hari baru kembali di mana saat ini dironya adalah remaja yang beranjak dewasa.

setelah melewati beberapa mata pelajaran yang di isi dengan perkenalan saja kini tiba waktunya pulang.

Syam segera menemukan Teman tenan nongkrongnya.

mereka menuju posko tempat mereka biasa berkumpul, menggoda anak perempuan yang lewat. tapi masih dalam batas kewajaran.

di kelompok tengil ini hanya Syam yang terlihat pendiam.

karena memanh Syam tak pernah bisa menggpda perempuan. entah kenapa dirinya sangat risih saat ada perempuan mendekatinya dengan agresif.

merasa perasaan dirinya tak nyaman Syam berpamitan pada kawan kawannya setelah mendapat ijin dari mereka Syam melangkahkan kakinya pulang.

ya Syam lebih sering berjalan kaki menuju sekolahnya, karena lokasinya sekarang lebih dekat, walau sebenernya terlalu jauh bagi yang tidak memakai sepeda naik motor maupun pancal.

Syam tau kondiso perekonomian keluarganya memburuk karena itu Syam tak pernah menuntut apapun dari mereka.

Syam sampai di rumah tepat saat adzan dhuhir selesai di kumandangkan.

syam segera pergi mandi dan bersiap untuk sholat dhuhur. selesai sholat syam merasakan kelelahan yang sangat di tubuhnya.

akhirnya syam tertidur masih menggunakan sarung dan baju takwanya Syam mulai terlelap. nafasnya terlihat teratur.

******

Syam menatap wanita yang ada di depannya

"kamu siapa? " Syam bertanya sambil mengingat orang yang ada di hadapannya ini.

tak terlihat cantik, tapi memberi kesan yang mendalam pada wajahnya. mengingatkan Syam pada sesosok yang di rindukan Syam sejak dulu tapi sekarang dia telah belajar merelakan wajah itu kenapa muncul lagi? syam bingung.

"Aku istrimu Mas. Aku Lila. Mas aku merindukanmu"

jawab perempuan itu

Syam menatap tajam ke arah wanita itu.

"Istri? sejak kapan kita menikah? aku aja baru masuk SMA kok" protesan Syam hanya do jawab senyum

wanita itu mensekati Syam, menyalami dan mencium punggung tangannya.

Syam yang terkejut hanya melongo, melibat sekelilingnya, tak ada orang, mereka hanya berdua.

"Mas miliki aku malam ini seutuhnya" pinta perempuan yang bernama Lila sambil mendekatkan dirinya pada Syam.

Syam yang merindukan sosok Lila tanpa menyelidiki lagi dia segera me meluk erat wanita yang mengaku istrinya itu. Ciuman Syam berikan bertubi tubi di atas tubuh Lila.

meninggalkan kissmark di sekujur tubuh Lila.

"Mas maukah kau menerima semua kekurangan ku sebagai istrimu Mas? Aku bukan perawan Mas." tawaran Lila membuat Syam sedikit terkejut.

"apa maksudmu Lila? " tanya Syam.

"Aku di paksa menikah oleh orang tuaku sampai akhirnya aku bercerai. dan menikahimu. jadi maukah engkok pada ku yang tak suci lagi Mas? "Lila menceritakan sangat singkat.

Syam yang sangat mendambakan Lila pun tak berpikir akibatnya lagi, akhirnya Syam merengkuh tubuh wanita itu kedalam pelukannya, menindihnya di bawah kungkungan tubuhnya, Syam menikmati setiap inchi dari tubuh ini... perlahan tapi pasti mereka mendaki gunung kenikmatan, hingga membuat peluh mereka bercucuran.

saat kenikmatan itu tergapai Syam menatap penuh cinta pada Lila "Makasih Lila istriku." ucap syam sambil mengecup bibir Lila mesrah. dan tidur di pelukan Lila.

****

seperti biasa Syam bangun ketika mendengar adzan subuh dari masjid.

Syam terkejut melihat dirinya penuh cairan pituh seperti susu kental, dan lengket, Syam tau itu adalah cairan miliknya karena Syam pernah mengalami saat memasuki masa dewasa beberapa bulan Lalu.

Syam mengingat kembali mimpinya yang terasa nyata.

Syam beremu merah saat dia mengingat dirinya menikmati tubuh wanita yabg Di rindukannya, semoga ini adalah sebuah pertanda. harapan syam mulai ngelantur.

Syam mulai beranjak dari tempat tidurnya, dia meletakkan sarung dan baju takwanya di tempat baju kotor, tapi untuk di cuci sendiri.

dia gak mau umminya tau dia mimpiin kotor Khalila.

selesai mencuci dan Mandi Syam segera melakukan shalat subuh, dan beraktifitas seperti biasa.

pergi ke sekolah.