webnovel

Cute Alligators

Mengisahkan 3 jagoan yang menamai diri mereka sebagai Cute Alligators yang terdiri dari Patria si ahli kickboxing, alim dan baik hati, Juju si ahli karate playboy dan wibu akut, dan terakhir Prof. Wans si jenius yang memilki IQ diatas 160 dan memilki kemampuan meracik ramuan yang bisa menambah kekuatan kedua sahabatnya. Mereka selalu kompak dan solid dalam menghadapi musuh mereka yaitu Kill Rabbits. Namun pada suatu ketika kekompakan mereka mulai goyah karna kehadiran wanita cantik yang mampu membuat mereka jatuh cinta, wanita itu bernama Queen Salsa, yang memilki nama asli Marpuah Bolecuria. Dia adalah wanita jahat bertompel suruhan dari geng Kill Rabbits untuk menggoda para member Cute Alligators. Kill Rabbits sendiri terdiri dari Didi Blue, sebagai ketua geng dan memiliki kekuatan aneh yang berasal dari planet Neptunus, Qimons adalah member kedua yang memiliki kekuatan tentakel yang bearsal dari mutasi gen gurita, dan kekuatan mereka didukung oleh Prof. Rudolf yang seorang ilmuan handal namun memilkii kelemahan yang parah, yaitu paling tidak bisa melihat wanita cantik dan seksi. Lalu mampukah Cute Alligators melawan Kill Rabbits? Yuk simak kelanjutannya disini.

Eva_Fingers · Fantasi
Peringkat tidak cukup
373 Chs

Kenapa Harus Ada Marpuah?

Api yang melalap rumah Kill Rabbits, akhirnya padam juga.

Mereka semua tampak lega, dan Marpuah pun juga keluar dari dalam rumahnya.

"Bang Didi, Bang Rudolf, ada apaan sih?" tanya Marpuah dengan santainya. Dia masih belum tahu dengan apa yang sebenernya terjadi.

"Pakek nanya lagi! Rumah kita jadi kebakaran gara-gara elu, Puah!" teriak Rudolf. Pria berambut keriting itu tampak sangat kesal kepada Marpuah. Jelas-jelas Marpuah tadi sudah menjatuhkan ramuan kimia di raboratorium Rudolf. Tapi masih juga sempat-senpatnya Marpuah bertanya kepada dirinya tentang apa yang terjadi.

"Lah, emangnya kenapa sih, Bang?" Marpuah masih belum menangkap apa yang dimaksud dengan ucapan Rudolf.

"Eh, elu masih gak nyadar juga, Puah?!"

"Gak sadar?" Marpuah malah garuk-garuk kepalanya sendiri, "Puah, 'kan lagi gak mabuk, Bang," tukasnya dengan polos.

Hidung Rudolf langsung mengembang.

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com