webnovel

Crystal Pair

Sejak kecil, Liza tahu kalau dia berbeda. Liza diberkahi sepasang mata yang memiliki kemampuan aneh, yaitu melihat kristal cahaya gaib yang dimiliki oleh setiap manusia di dunia. Selama ini Liza mengira kristal cahaya itu tidak berarti apa-apa, sampai suatu ketika ia terseret dalam sebuah kejadian tak terduga. Sejak itulah Liza mendapatkan suatu fakta mencengangkan tentang kebenaran jati dirinya yang ternyata adalah seorang keturunan penyihir putih legendaris yang pernah hidup di zaman abad pertengahan bernama Adera. Konon penyihir putih legendaris itu adalah penyihir yang mampu mengendalikan tujuh cakra dalam tubuhnya untuk mengeluarkan sihir dengan fungsi tertentu. Salah satunya adalah cakra jantung, cakra yang berfungsi untuk cinta dan penyembuhan. Dan berkat kemampuan sihir yang dimilikinya, Liza mampu menyembuhkan manusia dari serangan magis dan juga menolong mereka untuk menemukan jodoh sejati hanya dengan melihat pola-pola kristal gaib yang dia lihat. Itu seperti menemukan dan menyatukan jodoh kepingan puzzle. Sampai suatu hari, Liza memiliki keinginan untuk mencari siapa pasangan jiwa menggunakan kemampuan sihirnya itu. Namun anehnya, Liza masih belum menemukannya hingga sekarang. Keberuntungan jodoh seolah tidak berpihak padanya. Alih-alih mencari pasangan, Liza malah dipertemukan terus dengan Chistone, pria misterius yang memiliki pola kristal jodoh yang tidak terbaca. Siapakah sebenarnya Christone? Bagaimana bisa kristal jodoh pria itu tidak bisa terbaca oleh Liza? Lalu apakah nanti Liza bakal menemukan jodohnya? Follow untuk info dan update cerita di : @fenlykim

Fenly_Arismaya · Fantasi
Peringkat tidak cukup
235 Chs

Keturunan Resesif Penyihir Hitam Murni

Tidak sulit untuk mendapatkan makanan yang layak. Beberapa toko memiliki makanan-makanan lezat yang belum terjual dan tersimpan di toko mereka. Liza yang memiliki kemampuan astral projection itu bisa dengan mudah membuka pintu-pintu toko dari dalam, agar Denise dan anak Timmy bisa masuk ke toko.

"Apa tidak apa mengambil sebanyak ini?" tanya Timmy sungkan. Dia diberi sekeranjang makanan bungkusan yang hampir penuh isinya.

"Siapa bilang ini semua untukmu? Kami juga belum makan, jadi kami ambil juga disini! Hahaha!" canda Denise iseng.

"Ah, begitu ya? Hehehe!" cengir Timmy merasa kecele. "Kalau begitu nanti Timmy minta, ya!"

Denise terbahak dengan ucapan polos bocah enam tahun itu. "Hahahaha!" kelekarnya. "Aku hanya bercanda, Boy!"

Denise lantas mengambil empat bungkus. makanan dari keranjang itu. Dua diberikan kepada Liza. Dan dua lagi disimpan untuk dirinya sendiri.

"Sisanya untukmu semua!" Denise menepuk pundak Timmy mantap. Lalu mengedipkan sebelah matanya centil.

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com