Karel memang tak kalah tampan, namun Rain terlihat lebih menggoda. Setiap kali mereka mencetak poin, para perempuan itu pun berteriak histeris. Ya ampun, membuat gendang telinga serasa ingin pecah saja.
"Permainan mereka bagus, ya," komentar Karina setelah mengamati beberapa saat lagi.
Kaila menganggukkan kepalanya. "Mereka jadi perwakilan dari provinsi kita untuk kompetisi basket mendatang."
"Perwakilan dari provinsi? Berarti sebelumnya mereka ngelawan sekolah-sekolah lain yang ada di seluruh provinsi ini, dong?" tebak Karina. Dalam satu provinsi itu ada banyak sekolah, mungkin puluhan? Atau lebih yang ikut berpartisipasi, dan mereka berhasil melawan sekolah-sekolah lain bahkan menjadi perwakilannya? Itu sungguh pencapaian yang luar biasa!
Kaila lagi-lagi menganggukkan kepalanya. "Yups! Dan itu semua berkat mereka berdua," tunjuk Kaila ke arah Rain dan Karel.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com