webnovel

Crazy Wife Vs Cold Husband

WARNING! Terdapat konten dewasa di dalam novel ini. Harap bijaklah memilih bacaan. "Kamu bebas melakukan apapun di rumah ini, kamu bebas pergi ke manapun, dan aku tak peduli dengan itu! Tapi, satu hal yang harus kamu ingat! Jangan pernah mengusik kehidupan pribadiku!" tegas pria berusia 25 tahun, berwajah Asia dengan ciri khas rambut panjangnya yang membuatnya terlihat tampan dan cool di mata para wanita, tepat di hadapan wanita yang baru saja sah menjadi istrinya. "Aku bahkan tak peduli dengan apapun yang berkaitan dengan dirimu! Jangan pernah menggangguku juga! Jika tidak, kamu akan tahu akibatnya! Kamu tahu, aku bisa melakukan apapun untuk membalas orang yang berani mengusikku! Dan, satu lagi. Jangan pernah menyentuhku, atau aku akan membuat dirimu menyesal, dan takan pernah sanggup untuk bangun kembali!" ancam gadis cantik serta berwajah lugu bernama Gabriela Anastasya Sasongko, berusia 21 tahun seraya menunjuk wajah pria tampan itu tepat di wajah pria itu. Siapa sangka? Di balik wajahnya yang lugu tersimpan sesuatu yang membuat pria itu hampir mengalami darah tinggi setiap harinya, serta mendadak membuatnya memiliki riwayat penyakit jantung. Menikah adalah jalan yang harus keduanya tempuh ketika keduanya terlibat dalam skandal yang terjadi akibat kesalah pahaman. Lantas, akankah pernikahan itu dapat membawa keduanya saling menerima kehadiran satu sama lain? Dan mungkinkah seiring berjalannya waktu dapat menumbuhkan benih cinta di hati keduanya?

Mahdania · perkotaan
Peringkat tidak cukup
409 Chs

CWCVH PART 40

Tut... Tut... Tut...

Panggilan pun terputus membuat perasaan Briel seketika menjadi suram.

Briel menggeram. Dia mencengkram kuat ponselnya dan meletakan ponselnya di tempatnya kembali.

"Beraninya dia menutup telepon di saat aku belum selesai bicara! Dasar tak berperasaan! Menyebalkan!" geram Briel dan mengambil kemeja kotor milik Erland. Setelah itu, dia membawa kemeja Erland ke kamar mandi dan melemparnya ke lantai. Briel bergegas mengambil keran air dan menyiramkan airnya ke kemeja Erland yang tergeletak di lantai.

"Aku tak mau merusak tangan halusku yang aku rawat selama ini! Begini saja mencucinya! Sekalian saja, aku tak bisa menghajar pemiliknya, kemejanya saja yang aku hancurkan!" kesal Briel melompat-lompat di atas kemeja Erland yang basah.

"Rasakan! Hancur sudah, ha-ha-ha!" ucap Briel kemudian tertawa puas.

Brugh!

"Aduh!" pekik Briel ketika dirinya terpeleset dan terjatuh ke lantai.

'Sakit sekali, astaga!' keluh Briel ketika merasakan bokongnya terempas ke lantai.

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com