Runtutan acara telah selesai, kini saatnya untuk para tamu undangan menikmati acara. Semua orang tampak bahagia, apa lagi Erland dan Briel. Sudah jelas Briel menginginkan pernikahannya diakui oleh semua orang, dan Erland telah mewujudkan keinginannya.
Briel membalas menggenggam tangan Erland ketika Erland merapatkan tangan keduanya. Mereka saling menoleh melihat satu sama lain dan tersenyum.
Keduanya pun larut dalam kebahagiaan malam itu.
"Briel!" panggil seseorang sontak Briel pun menoleh dan tampak sang kakek yang berdiri di hadapannya.
Ah, ya. Briel hampir melupakan hal itu. Dia tak melihat kakeknya sejak tadi dan akhirnya kini dia melihatnya di waktu menuju berakhirnya acara.
"Kakek!" Briel melepaskan tangan Erland dan menghampiri sang kakek.
"Selamat, Briel. Maafkan Kakek baru sampai, pesawat Kakek mendarat 2 jam lalu, tapi perjalanan ke sini sangat padat," ucap sang kakek.
Briel mengerutkan dahinya.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com