"Jangan bercanda," ucap Sadewa yang sangat terkejut mengetahui kabar adiknya yang entah pergi ke mana saat Sana datang ke kantor polisi ingin mengambilnya. "Gue berani bersumpah," ucap Sana dengan wajah sangat serius.
"Gue sangat frustasi mengingatnya, gue enggak berbohong sama sekali. Apa lo bisa melihat wajah gue yang bercanda, heh?" Sadewa menghela nafasnya berat, dia sama sekali tidak habis pikir kenapa pihak kepolisian sama sekali tidak menginginya dengan apa adanya.
"Wiga bebas dua minggu sebelumnya, dan mereka juga bilang kalau Wiga benar-benar enggak memiliki kerabat sama sekali di sini. Dia berpikir kalau lo dan gue datang yang mengaku sebagai kakak dan tunangannya hanya orang yang mengaku-ngaku," Sadewa menghela nafasnya berat.
Sejujurnya Wiga berperilaku seperti ini memang ada banyak benarnya juga. Mungkin Wiga berpikir seperti ini karena dia tahu dan paham jika bisa saja yang mengatakan itu yang berusaha mengelabuinya.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com