webnovel

Converted Duo

Kira seorang siswa kelas 1 sma, umur nya 15, dia siswa teladan di sekolah, nilai nya bagus dan sifat nya baik, tapi dia punya rahasia besar, hanya dirinya dan dirinya yang satu nya yang mengetahui ini, dia menyamar menjadi perempuan di semua game MMO, suatu hari dia bus yang di naikinya mengalami kecelakaan maut, dan dia dikirim ke dunia lain, saat di kirim dia sudah dalam bentuk duo, dan pasangan nya adalah dirinya yang satu nya, dirinya yang wanita. *Ada beberapa eps yang gore, ga apa kan? :(

eara_erisa · Fantasi
Peringkat tidak cukup
11 Chs

Hasrat Yang Hilang(2)

"Ku akan pergi untuk memanggil pasukan ku dan menyerang Exbant 3 hari lagi"

Lalu Lila menghilang.

Kami berdua langsung pergi ke Exbant secepat kami bisa lalu memberitahu orang orang di Exbant.

"Begitu, semua nya segera persiapkan senjata kalian!" Teriak Asrel.

Orr dan Cyea kemudian datang ke arah kami.

"Tenang saja, kami bisa menghadang pasukan nya, mau sebanyak apapun itu, jadi fokuslah melawan Lila" ucap Orr.

"Lagian aku kan punya hachi" ucap Cyea.

""Baiklah""

Kami melihat status kami, semua selain int, blc, tech, vit sudah max.

Kami juga sudah tidak memiliki skill point.

Kami berdua saling menatap lalu kami mengangguk.

"Orr, dimana ada monster boss disekitar ini?" Tanya ku.

"Di balik air terjun, di sana ada gua, didalam ada serigala bernama silver fang, sampai sekarang tidak ada yang bisa membunuh nya"

"Baik kami akan membunuh nya"

Kami berdua pergi ke air terjun tempat kami melatih vit waktu itu, kami masuk ke dalam air terjun itu, ada sebuah gua yang hanya cukup untuk dimasuki satu orang, ku dan Rika menjadi satu lalu masuk ke dalam gua itu.

Setelah berjalan di tempat yang sempit agak lama kami tiba di jalur yang lebih luas, ku berpisah dengan Rika lalu berjalan terus ke dalam, karena gelap kami menggunakan enchant fire.

Kami kemudian tiba di ruangan gua yang besar, lalu ada hembusan angin yang kuat menerjang kami, sebelum kami terlontar kami menghilangkan gesekan angin.

Lalu dari lobang di depan kami muncul seekor serigala putih dengan 4 ekor, gigi taringnya berwarna perak.

Dia meraung dan di atas nya muncul lingkaran sihir yang berbentuk bola, bukan datar, lalu lingkaran sihir itu mengecil dan memancarkan sebuah cahaya seperti laser ke arah kami, ku mencoba menangkis nya dengan pedangku, namun laser itu menembus pedang ku tanpa merusak nya.

"Mirror!" Teriak ku.

Cahaya itu seperti mengenai sesuatu dan memantul ke arah serigala itu, serigala itu hanya diam dan tidak menghindar karena laser itu langsung terurai saat mengarah ke arah nya.

Serigala itu berjalan mundur, tiba tiba serigala itu menghilang dan ku merasakan sakit di punggung.

Serigala itu tiba tiba muncul di belakang ku, Rika teleport ke belakang ku, namun serigala itu menghilang, punggung rika kemudian menjadi terluka sedikit.

Kami saling menjaga punggung kami, tiba tiba ada 4 lingkaran sihir dan keluar tombak es, dan menembak ke arah kami.

Ku dan Rika menangkis tombak es itu, tiba tiba pinggang kami berdua tergores dan berdarah.

[Aah...!]×2

Kami berdua mengingat skill prediction kami.

Kami berdua menggunakan skill prediction, tiba tiba kami merasa seperti leher kami tercabik kira kira 6 detik kemudian.

Kami berdua menunduk dan menusuk ke atas.

Tiba tiba darah menetes ke badan kami, ujung pedang kami menusuk tangan serigala itu.

Kami segera menarik pedang kami dan menghentakan kaki kami ke depan agar badan kami mundur ke belakang.

Serigala itu mundur, ekornya yang 4 menyatu menjadi dua.

Lalu di atas nya terbentuk sebuah lingkaran besar, dari lingkaran itu keluar ratusan tangan hitam.

Tangan hitam itu bergerak lurus ke arah kami, kami menghindar tangan itu, tangan itu kemudian memutar dan mengepung kami berdua lalu menyerbu kearah kami.

""IGNIS!""

Tangan tangan itu tetap menyerbu kami, tapi..

Tangan tangan itu menembus badan kami.

Kami berdua langsung menggunakan enchant fire dan membakar habis semua tangan yang menembus badan kami.

Ku menaruh shadow di tempat ku berdiri.

Ekor serigala itu sekarang menjadi tiga.

Serigala itu membuka mulut nya dan menembakan bola api.

Ku memantulkan nya dengan mirror dan lagi, bola api itu terurai sebelum menyentuh nya.

Serigala itu menembak bola api lagi, ku memantulkan nya dengan mirror, serigala itu langsung bercahaya dan meledak, aku dan Rika terlontar ke belakang.

Serigala itu menembakan bola api lagi, dan meledak lagi, hp kami berkurang terus menerus.

Saat serigala itu meledak lagi kami menggunakan change untuk menghindari ledakan nya.

Saat kami muncul kami di kepung hampir sebanyak 20 serigala.

Lalu serigala serigala itu meledak.

Dan kesadaran kami berdua menghilang.

Kemudian ku mulai merasakan tubuh ku kembali, ku membuka mata ku dan melihat atap berwarna putih, ku bisa mendengar suara tit tit tit tit.

Ku melihat ke sanping dan melihat infus dan alat pendeteksi detak jantung.

"Jadi semua itu hanya mimpi huh?"

Ku menutup mata ku kembali, lalu ku mendengar suara langkah kaki.

Ku membuka mataku dan melihat seorang perawat, perawat yang melihat mata ku terbuka langsung berlari ke memanggil dokter.

Tak lama kemudian seorang dokter datang.

"Apakah masih merasakan sakit?"

"Tidak dok"

"Baiklah, saya periksa kesehatan anda dulu

Dokter itu menggunakan stetoskop mendengar detak jantungku dan juga mengetes tensi darah ku.

"Baiklah, beberapa hari lagi anda bisa keluar rumah sakit"

Dokter itu berjalan pergi, lalu ku memanggil nya.

"Tunggu dokter, berapa lama ku tertidur?"

"3 minggu mungkin, kira kira segitu lah"

"Siapa yang membayar tagihan rumah sakit nya?"

"Kalau tidak salah ada seorang supir membawa anda kesini, dia yang membayar biaya rumah sakit nya"

"Ooh.. begitu"

Ku kemudian menutup mataku.

Ku bangun saat ada perawat membawakan ku obat dan makanan.

Setelah makan ku turun dari tempat tidur ku dan berjalan jalan.

Ku berjalan di lorong rumah sakit, ku melihat pantulan diriku, pantulan itu berubah menjadi Rika, muka Rika terlihat sedih, lalu dia seperti mengucap kan "mengapa kamu pergi" lalu menjadi pantulan diriku lagi.

Ku menganggap itu halusinasi.

Ku berjalan ke taman rumah sakit, ku duduk di salah satu kursi.

Ku menatap langit, langit sore

Ku teringat saat aku dan Rika membangun kemah.

Setelah langit agak gelap ku kembali ke kamar ku.

Ku pun tidur.

ku terbangun karena dibangunkan seorang perawat, katanya ada orang yang mengunjungi ku.

Ku mempersilahkan mereka masuk lalu ku melihat Reya dan Siya.

'Dari mana mereka tahu ku siuman?'

"Yo kira, kelihatan nya kamu sehat"

"Begitu juga mu Reya, apa hubungan mu dengan Siya baik?"

"Ahahaha, itukah yang kau tanyakan setelah lama tidak bertemu"

"Yah... kelihatan nya kalian berdua juga baik baik saja"

Ku melihat ke jendela, langit biru cerah tanpa awan.

"Oh iya kira kami membawakan mu buah tangan, semoga cepat keluar rumah sakit lalu bersekolah lagi" ucap Siya sembari menaruh sekantong benda ke atas meja.

"Haha.. ku pasti tetap di kelas 10, kalian akan menjadi kakak kelas ku"

"Kamu berpikir begitu? Kamu tetap naik kelas loh, karena waktu itu kamu iseng iseng mengerjakan semua buku"

"Ah.. itu membuat ku naik kelas?"

"Iya"

"Ada apa kira? Apa kamu memiliki masalah yang belum kamu selesaikan?" Tanya Reya.

"Yaah.. begitulah"

"Mendingan kamu selesaikan saja"

"Yaah.. sepertinya itu sudah terlambat"

"Kamu berpikir begitu? Kalau begitu ya udah"

Lalu kami berbincang bincang, kira kira 3 jam mereka pamit pulang.

Ku mengambil kantong yang di meja ku membuka nya dan melihat beberapa jenis puding di gelas plastik yang ditutup, dan masih dingin.

Ku mengambil 1 puding berwarna putih, di dalam nya sudah ada sendok, ku memakan puding itu, puding beras, rasanya manis walau ada sedikit aroma nasi, sepertinya semua puding ini mereka yang buat sendiri.

Walaupun ku dibiarin agak lama puding itu tetap dingin, ku mulai penasaran bagaimana membuat puding itu tetap dingin, apa sihir es, tidak mungkin karena dunia ini tidak ada yang namanya sihir, pasti mereka memakai zat khusus.

Di bawah tumpukan puding itu secarik kertas bertuliskan "jangan patah semangat"

Ku tersenyum membaca kertas itu.

2 hari kemudian ku keluar dari rumah sakit, ku bertrima kasih pada dokter dan perawat yang merawat ku.

Ku pulang ke rumah ku lagi.

Rumah ku yang sepi.

Ku membersihkan debu dan membuang sayur dan daging busuk.

Setelah selesai ku membuka pc ku, ku melihat game ku, dan teringat dengan Rika.

ku menghapus game ku, lalu ku pergi ke tempat tidur ku.

Ku berbaring, dan terus kepikiran tentang kondisi Exbant.

"Yo Iira"

Sesaat ku mendengar suara Asrel.

Ku terus memikirkan tentang dunia itu.

Ku merasa tidak ingin melakukan apa apa.

Hasrat ku hilang.

Aku tidak memginginkan apapun lagi di bumi.

Ku hanya ingin kembali ke dunia itu.

Ku pun terlarut dalam tidur ku.

Ku terbangun saat tengah malam.

Aku ke dapur dan meminum segelas air.

Tiba tiba di depan ku ada Rika.

"Kapan kamu kembali Kira"

Lalu Rika menghilang.

Ku mencoba memegang nya namun telat.

Ku kemudian mengigit bibir ku, lalu ku kembali ke kamar ku.

Ku bangun sekitar jam 5.

Ku memasak mie instan yang tidak kadarluarsa lalu memakan nya.

Ku menggosok gigi dan cuci muka lalu mengganti pakaian ku menjadi seragam hari selasa.

Ku membawa semua buku kelas 10 ku, untuk ku kembalikan ke perpustakaan.

Tas ku terasa begitu ringan.

Karena masih pagi ku berjalan dengan pelan ke sekolah ku.

Seperti biasa ku menyapa pak satpam.

Ku pergi ke perpustakaan, disana ada seorang wanita seperti pegawai main post.

"Ada apa datang pagi pagi ke sini?"

"Ku ingin mengembalikan buku kelas 10 ini dan meminjam buku kelas 11"

"Kamu ipa atau ips?"

"Ipa"

"Baik"

Ku memberikan semua buku kelas 10, dia mengecek 1 1 lalu dia mengeluarkan buku setumpuk ku mengambil dan memasukan nya ke tas.

Ku berjalan pergi.

Lalu ku mendengar dia mengucapkan sesuatu.

"Cepatlah kembali, kami memerlukan mu"

Ku berbalik dan melihat dia sedang memainkan hp nya.

"Ada apa?" Tanya dia ke aku.

"Tidak tidak"

Ku berjalan keluar perpustakaan.

Ku melihat Reya, lalu ku berlari ke Reya.

"Hei reya, kita sekelas kah?, ku gak tahu kelas ku dimana"

"Ooh ikut aja aku"

Ku berjalan mengikuti nya.

"Apa masalah mu sudah selesai?"

"Belum"

"Masalah apa itu?, ceritakan saja mungkin ku bisa membantu"

"Huuuh... baik, mungkin agak aneh"

Ku menceritakan soal kecelakaan bus, Rika, Exbant, Lila dan silver fang.

"Jadi kamu saat koma bermimpi seperti itu?"

"Yaah.. begitulah, semua terasa asli, bahkan kukira diriku dipindahkan ke dunia lain"

"Kamu berpikir seperti itu?"

"Iya.. tapi ku ingin kembali ke dunia itu, ku seperti tidak memiliki tujuan hidup di bumi ini"

"Kalau begitu kenapa kamu tidak kembali aja ke dunia itu"

"Kalau bisa ku telah kembali dari awal"

"Begitu.. tapi apa kamu benar benar ingin kembali ke dunia itu?"

"Iya, ku akan menyelamatkan exbant bersama dengan rika, ku akan bertualang mengelilingi dunia itu, ku ingin hidup di dunia itu"

"Begitu, kalau seperti ini, disini bukan tempat mu"

Dia tiba tiba berhenti berjalan.

"Apa disini kelas nya, ku tidak melihat pintu"

"Pergilah"

"Huh?"

"Pergilah ke tempat yang kamu inginkan, terus pikirkan tempat itu, lalu berlari lah hingga kau mendapatkan nya

"Reya... baiklah"

Ku membayangkan tempat itu, dunia itu, Rika, Asrel, Orr, Exbant.

Ku berlari di lorong itu tiba tiba ku berada di saat aku dan Rika di kepung serigala serigala itu, ku langsung menggunakan black lotus dan ouroboros, 2 ekor ular terbentuk di bawah tangan ku, ular ular itu menabrak habis semua serigala itu.

"Ku kembali Rika, maaf membuat mu menunggu"

---------------------