"Tak bisakah bicara pelan? Ucapanmu itu, astaga. Bisa didengar orang lain," ucap Bram pelan, tetapi nada bicaranya penuh penekanan. Tatapan Bram bahkan begitu tajam.
"Ya maaf. Aku terlalu emosi, tubuhku panas sekali rasanya!" geram Clara.
"Ke toilet sana!" ucap Bram.
"Nanti saja, setelah aku memukul kepala tersangaknya," ucap Clara.
Bram membulatkan matanya. Apa Clara akan menghampiri Xavier kemudian memukul kepala Xavier? Jika seperti itu, Clara akan mendapatkan masalah karena mengganggu kelancaran persidangan. Clara bisa dikeluarkan dari persidangan.
"Jangan macam-macam, sudah sana! Ke toilet sekarang!" perintah Bram.
"Tidak mau, aku ingin di sini saja," ucap Clara.
"Ya, tapi jangan macam-macam. Jangan menyerang Xavier. Kamu akan mengganggu jalannya persidangan jika membuat kerusuhan!" ucap Bram mengingatkan.
Clara menaikan satu alisnya.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com