webnovel
#ROMANCE
#COMEDY
#CEO
#ROMANTIS
#PERNIKAHAN
#BUCIN
#POSESIF
#COGAN

Ciuman Pertama Aruna

Bagaimanakah rasanya menjadi pengganti kakak sendiri untuk menikahi seorang lelaki tak dikenal hanya demi sebuah perjanjian? Itulah yang dirasakan Aruna, gadis 20 tahun mahasiswi jurusan desain ini. Ia harus menikahi Hendra, seorang CEO muda, pemilik mega bisnis di seantaro negeri! Hanya pernikahan kontrak Tak masalah tapi rumornya Hendra memiliki kekasih?? Kekasihnya malah seorang artis! Namun...apa yang akan terjadi ketika sang CEO tiba-tiba saja mulai menunjukkan bibit-bibit cinta padanya? Tak hanya itu, seorang pemuda sahabat terbaik, Damar namanya juga mendekatinya! "Apa bedanya tanggal 28 sama 29 Oktober??". Damar melempar pertanyaan. "Apa? nggak lucu gue jitak". "28 Oktober sumpah pemuda". "29 Oktober.. ". Aruna tak sadar Damar mendekati dirinya. "Sumpah aku sayang kamu". Pemuda Padang benar-benar berbisik tepat ditelinga Aruna. Membuat gadis itu gelagapan dan mendorong tubuh Damar. Siapakah yang akan dipilihnya, sang suami kontrak atau Damar, solois bersajak manis ini? Dapatkah keinginan Aruna untuk menjadi janda dan pulang ke rumahnya kelak terlaksana seiring berjalannya waktu ataukah hatinya akan luluh untuk sang CEO? Nikmati kisah Aruna, CEO Hendra dan Solois Damar dalam 'Ciuman Pertama Aruna' #available in English, title: The Beauty Inside: stealing the first kiss, get a wife. INFO : Instagram bluehadyan, fansbase CPA (Hendra, Aruna, Damar) Nikmati visualisasi, spoiler dan cuplikan seru tokoh-tokoh CPA.

dewisetyaningrat · Perkotaan
Peringkat tidak cukup
1020 Chs
#ROMANCE
#COMEDY
#CEO
#ROMANTIS
#PERNIKAHAN
#BUCIN
#POSESIF
#COGAN

IV-117. Bermain Teka-teki

[Dua orang yang kau cari berada di tempat yang sama. Ini menakjubkan. Aku akan mengirim informasi tersebut pada rekan-rekan kita,] Rey terlihat tak sabar ketika dia lekas membuat panggilan, selepas mengirim pesan.

[Jangan dulu!] Suara Gibran terdengar khawatir, [Temui aku. Mari kita bicara].

.

.

"Kau tak akan percaya apa yang aku lihat," mobil menderu membawa lelaki bersurai hitam dan putra Barga sebagai pengemudinya. "Adikmu dan Hendra, mereka berjalan bersama," ujar Rey berikutnya.

Terlihat tak terkejut, Gibran sekedar mengangguk ringan. "Dengan begitu, dia akan aman dari ayah kami,".

"Aku tahu kau menyesal memintanya menjadi mata-mata di keluarga itu dan mereka menjadi dekat, tapi bukan berarti kau akan membiarkan dia mendukung musuh kita," dari kalimat yang diucapkan putra Barga, jelas pemuda itu terlihat keberatan mendengar kalimat Gibran.