webnovel
#ROMANCE
#COMEDY
#CEO
#ROMANTIS
#PERNIKAHAN
#BUCIN
#POSESIF
#COGAN

Ciuman Pertama Aruna

Bagaimanakah rasanya menjadi pengganti kakak sendiri untuk menikahi seorang lelaki tak dikenal hanya demi sebuah perjanjian? Itulah yang dirasakan Aruna, gadis 20 tahun mahasiswi jurusan desain ini. Ia harus menikahi Hendra, seorang CEO muda, pemilik mega bisnis di seantaro negeri! Hanya pernikahan kontrak Tak masalah tapi rumornya Hendra memiliki kekasih?? Kekasihnya malah seorang artis! Namun...apa yang akan terjadi ketika sang CEO tiba-tiba saja mulai menunjukkan bibit-bibit cinta padanya? Tak hanya itu, seorang pemuda sahabat terbaik, Damar namanya juga mendekatinya! "Apa bedanya tanggal 28 sama 29 Oktober??". Damar melempar pertanyaan. "Apa? nggak lucu gue jitak". "28 Oktober sumpah pemuda". "29 Oktober.. ". Aruna tak sadar Damar mendekati dirinya. "Sumpah aku sayang kamu". Pemuda Padang benar-benar berbisik tepat ditelinga Aruna. Membuat gadis itu gelagapan dan mendorong tubuh Damar. Siapakah yang akan dipilihnya, sang suami kontrak atau Damar, solois bersajak manis ini? Dapatkah keinginan Aruna untuk menjadi janda dan pulang ke rumahnya kelak terlaksana seiring berjalannya waktu ataukah hatinya akan luluh untuk sang CEO? Nikmati kisah Aruna, CEO Hendra dan Solois Damar dalam 'Ciuman Pertama Aruna' #available in English, title: The Beauty Inside: stealing the first kiss, get a wife. INFO : Instagram bluehadyan, fansbase CPA (Hendra, Aruna, Damar) Nikmati visualisasi, spoiler dan cuplikan seru tokoh-tokoh CPA.

dewisetyaningrat · Perkotaan
Peringkat tidak cukup
1020 Chs
#ROMANCE
#COMEDY
#CEO
#ROMANTIS
#PERNIKAHAN
#BUCIN
#POSESIF
#COGAN

III-98. Bapak Berkumis Lebat

[Belum..]

[Bun... Bunda.. Aruna sudah sehat..] kata belum Mahendra terabaikan, Aliana berteriak-teriak memanggil ibunya.

[Hai aku bilang belum]

[Terima kasih infonya Hendra, nanti kita sekeluarga bakal menjenguk Aruna] tanpa mendengar kalimat Mahendra, Aliana menutup teleponnya.

Mata biru mengerutkan keningnya, menamati foto profil kakak iparnya dengan ekspresi jengkel.

Bip bip bip.

Mahendra Memutuskan membuat panggilan untuk perempuan yang karakternya bertolak belakang dibanding istrinya, padahal kakak beradik.

[Apa lagi!] Yang di sana membentak seenaknya.

[Telinga di pasang! A r u n a belum sembuh, jadi tolong di pahami]

[Iya aku tahu,]

[Dari mana?]

[Mana ada pasien yang baru keluar dari icu, pindah ke ruang perawatan langsung waras]

[Syukurlah..]

[Ngomong-ngomong, Kenapa sudah di bawa pulang ke rumah induk]