webnovel
#ROMANCE
#COMEDY
#CEO
#ROMANTIS
#PERNIKAHAN
#BUCIN
#POSESIF
#COGAN

Ciuman Pertama Aruna

Bagaimanakah rasanya menjadi pengganti kakak sendiri untuk menikahi seorang lelaki tak dikenal hanya demi sebuah perjanjian? Itulah yang dirasakan Aruna, gadis 20 tahun mahasiswi jurusan desain ini. Ia harus menikahi Hendra, seorang CEO muda, pemilik mega bisnis di seantaro negeri! Hanya pernikahan kontrak Tak masalah tapi rumornya Hendra memiliki kekasih?? Kekasihnya malah seorang artis! Namun...apa yang akan terjadi ketika sang CEO tiba-tiba saja mulai menunjukkan bibit-bibit cinta padanya? Tak hanya itu, seorang pemuda sahabat terbaik, Damar namanya juga mendekatinya! "Apa bedanya tanggal 28 sama 29 Oktober??". Damar melempar pertanyaan. "Apa? nggak lucu gue jitak". "28 Oktober sumpah pemuda". "29 Oktober.. ". Aruna tak sadar Damar mendekati dirinya. "Sumpah aku sayang kamu". Pemuda Padang benar-benar berbisik tepat ditelinga Aruna. Membuat gadis itu gelagapan dan mendorong tubuh Damar. Siapakah yang akan dipilihnya, sang suami kontrak atau Damar, solois bersajak manis ini? Dapatkah keinginan Aruna untuk menjadi janda dan pulang ke rumahnya kelak terlaksana seiring berjalannya waktu ataukah hatinya akan luluh untuk sang CEO? Nikmati kisah Aruna, CEO Hendra dan Solois Damar dalam 'Ciuman Pertama Aruna' #available in English, title: The Beauty Inside: stealing the first kiss, get a wife. INFO : Instagram bluehadyan, fansbase CPA (Hendra, Aruna, Damar) Nikmati visualisasi, spoiler dan cuplikan seru tokoh-tokoh CPA.

dewisetyaningrat · Perkotaan
Peringkat tidak cukup
1020 Chs
#ROMANCE
#COMEDY
#CEO
#ROMANTIS
#PERNIKAHAN
#BUCIN
#POSESIF
#COGAN

III-271. Terbanting

Tiga pria masih berdiri dan saling berbisik, mereka memasang wajah serius tidak jauh dari sekelompok orang yang tengah melingkari meja makan putih. Tampaknya mereka menunggu selesainya pria paruh baya menyantap makanannya. 

Susi melintasi ketiganya, memasang raut wajah datar. Senior ajudan tersebut berdiri di belakang nona utama, Gayatri.

Ada jentikan jari sehingga Susi -yang berdiri di belakang Gayatri-, mendekatkan kepalanya pada nona tersebut. Perempuan yang masih ayu padahal usianya hampir menginjak kepala 5 tersebut tampak menyerahkan handphonenya pada ajudannya. 

Ada panggilan telepon disana. Sesaat ajudan tersebut mengamati lalu bergerak mundur mendekati danau yang letaknya tidak begitu jauh. Detik kala Susi mengangkat panggilan telepon tersebut, terdengar suara perempuan yang tidak asing. Dokter yang meminum obat tidur telah bangun.