Setelah mengambil cangkir dari tangan Zuo Weiyi, Shi Yuting bangkit dan meninggalkan kamar.
Zuo Weiyi tiba-tiba merasa canggung saat menatap punggung Shi Yuting yang meninggalkannya.
Pria ini, walaupun lidahnya beracun, namun sikapnya sangat lembut.
Apakah dia juga memperlakukan Jing Xinlei seperti ini?
Ketika Zuo Weiyi mengangkat wajahnya, ternyata Shi Yuting sudah tiba dengan membawa secangkir air minum, Zuo Weiyi mengambil cangkir tersebut dan meminumnya perlahan-lahan sampai habis.
"Apakah masih haus?"
"Sudah tidak lagi."
"Apakah kau lapar?"
Zuo Weiyi terdiam, sebenarnya dia merasa lapar, namun dia sedikit malu untuk mengatakannya.
Dia mengangguk dengan ragu, "Iya."
Kemudian Shi Yuting menelpon seseorang, dan 10 menit kemudian pelayan datang sambil membawa makanan.
Meja itu dipenuhi dengan berbagai macam hidangan beraneka rasa.
Zuo Weiyi yang masih duduk di atas tempat tidur, hanya bisa mencium aroma masakan tersebut.
Setelah beberapa saat, Shi Yuting mendatanginya di tempat tidur, kemudian menggendongnya menuju meja makan.
Saat berada dalam gendongan Shi Yuting, Zuo Weiyi memandangi rahang indah milik Shi Yuting, seketika itu muncul perasaan aneh di dalam hatinya.
Tidak heran jika para wanita merasa canggung saat berdekatan dengan pria sesempurna ini, apalagi saat ini dirinya berada dalam pelukannya seperti ini!
Shi Yuting mendudukkan Zuo Weiyi di kursi meja makan, perut Zuo Weiyi semakin lapar saat melihat hidangan makanan yang begitu menggoda ini, dia cepat-cepat mengambil peralatan makan.
Namun, ketika dia akan mengambil peralatan makan, tiba-tiba sumpit yang ada di mangkoknya diambil.
Zuo Weiyi tertegun memandang pria yang ada di hadapannya.
"Aku saja!" Shi Yuting berkata dengan arogan.
Zuo Weiyi terkejut dengan ucapan Shi Yuting.
Meskipun saat ini dia sedang terluka, dia masih bisa makan sendiri, karena yang terluka paling parah adalah kakinya, bukan tangannya.
Saat dia masih melamun karena terkejut, tiba-tiba Shi Yuting sudah akan menyuapkan sepotong daging ke dalam mulutnya.
Melihat Zuo Weiyi yang diam saja, Shi Yuting mengerutkan keningnya, "Kau tidak mau makan?"
Seketika dia tersadar dari lamunannya dan memandang daging yang ada di depan mulutnya, "Aku… aku bisa makan sendiri."
Setelah mengatakan itu, Zuo Weiyi mengangkat tangannya dan mengambil garpu.
Shi Yuting bertanya dengan sinis, "Kenapa? Kau tidak suka?"
Dia membelalakkan matanya menatap pria itu.
"Tidak, aku hanya berpikir…"
"Tidak mau makan? Baiklah, aku akan suruh pelayan untuk membereskan makanannya." Shi Yuting meletakkan peralatan makannya, kemudian menelpon seseorang.
Zuo Weiyi segera mencegahnya, "Jangan, jangan! Aku akan makan."
Dia belum makan selama 24 jam, dan saat ini perutnya benar-benar lapar!
Shi Yuting meliriknya dan tersenyum dengan puas, kemudian dia menyuapkan beberapa makanan untuk Zuo Weiyi.
Zuo Weiyi memakan daging yang disuapkan oleh Shi Yuting, dia mengunyah dengan perlahan sambil menatap pria yang duduk di hadapannya itu.
"Bolehkah aku bertanya padamu?" Setelah menelan makanannya, Zuo Weiyi bertanya pada Shi Yuting.
"Katakan!"
"Mengapa kau menyuapiku?"
Shi Yuting membelalakkan matanya mendengar pertanyaan Zuo Weiyi.
"Kenapa? Apakah kau tidak suka dimanjakan olehku?"
"…"
Zuo Weiyi terdiam, bagaimana bisa pertanyaannya dijawab dengan pertanyaan?
Lupakan, lebih baik melanjutkan makan saja!
Shi Yuting mengatupkan bibirnya sambil memandang wajah lembut dan cantik Zuo Weiyi.
Bahkan, dia tidak mengerti apa yang terjadi padanya.
Jelas-jelas karena dia tidak tega melihat memar-memar di tangan Zuo Weiyi, jadi dia membantu menyuapi Zuo Weiyi.
Kemudian terdengar suara ketukan pintu.
Shi Yuting mengira yang mengetuk pintu adalah Zhong Chenghao, dia berdiri untuk membukakan pintu.
Namun yang berdiri di depan pintu adalah, Jiang Huaiyuan dan putrinya.
Saat mendengar ayahnya akan mendatangi Shi Yuting, Jiang Tingmei memaksa untuk ikut.
Jiang Tingmei langsung membuka mulutnya begitu melihat Shi Yuting, "Tuan Shi!"