Di lantai teratas vila itu ada helikopter yang terparkir untuk berjaga-jaga.
Mendengar perintah itu, pelayan tersebut menoleh dan memandang Zuo Weiyi.
Tentu saja Zuo Weiyi berusaha kabur dengan menutup pintu balkon, namun pelayan itu tahu apa yang dia inginkan.
Pelayan itu berusaha menangkapnya, namun Zuo Weiyi terus berusaha mengerahkan seluruh tenaganya untuk menahan agar pintu itu tidak terbuka.
Zuo Weiyi tahu, jika dia tertangkap, maka semuanya akan berakhir.
Dia memandang ke bawah dari balkon itu.
Hanya lantai dua. Apakah dia harus melompat?
Akhirnya Zuo Weiyi mengepalkan tangannya. Saat itu, pelayan tersebut sudah berhasil masuk.
"Berhenti!" Zuo Weiyi berteriak.
Pelayan itu memandang Zuo Weiyi dan bertanya, "Kau berani melompat?"
"Jika kau mendekat, aku akan melompat!" Zuo Weiyi berteriak dengan yakin. Sepertinya dia memang sama sekali tidak takut.
Jika dia melompat, setidaknya masih ada harapan.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com