Kesedihan yang amat pedih membuat tubuhnya Nathan sampai lemas, tapi beberapa saat dia teringat bahwa menangis bukanlah jalan satu-satunya yang harus ia lakukan. Menghapus air matanya dengan perlahan sembari melepas pelukannya Nayla.
"Sayang, maafkan aku kalau acara anniversary kita harus ditunda dulu. Kamu enggak apa-apa kan kalau sekarang aku antar pulang?" tanya Nathan dengan tiba-tiba.
Sontak membuat Nayla kebingungan dengan pertanyaan itu, bukan perkara gagalnya hari kebahagiaan, tapi ia tidak tahu kenapa sampai Nathan ingin membawanya kembali. Nayla pun bertanya. "Loh? Memangnya kamu mau ke mana, sayang? Aku enggak masalah kok kalau emang hari kebahagiaan kita ini ditunda dulu, tapi aku harus tahu kamu mau pergi ke mana dalam keadaan seperti ini."
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com