Disentuhnya bahu wanita itu. Theresia tersentak. Ia bagaikan tersengat arus listrik. Perlahan dia mengambil sikap menjauh. Rosa yang jauh lebih banyak makan asam garam kehidupan berusaha memahami sikap putri orang yang dahulu sangat dihormatinya itu.
"Kalau di hatimu masih tersimpan rasa tidak puas, katakan saja semuanya sekarang, There. Mumpung Tante masih berada di sini. Jadi semuanya bisa kita diskusikan bersama hingga mencapai titik temu," ucap wanita setengah baya itu bijak.
Theresia menggeleng. "Kata-kata saya tadi sudah cukup mewakili isi hati saya, Tante. Sekarang silakan Tante yang bicara. Kepala saya pening sekali tadi. Pertanda bahwa saya harus mengendalikan emosi," jawab wanita itu menjelaskan.
Rosa manggut-manggut mendengar penuturan Theresia. Lalu wanita itu bercerita tentang kedatangan Jonathan ke kantornya untuk memberitahukan hubungan dekatnya dengan Karin.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com