Belum juga aku memejamkan mata sejenak. Aku di ganggu dengan dering ponsel dari sakuku.
" Hallo, Bang?"
Sebuah suara yang membuatku segera duduk. Ini nomer yang tadi. Dan dia memanggilku Bang. Berarti ini benar orang Cafe. Tapi siapa?
" Siapa ini?" tanyaku dingin.
" Bang. Saya sangat merindukan Abang. Bisakah Bang Ardhan menemui saya di sini? Saya sendirian. Saya frustasi karena tidak pernah bisa menjumpai Abang lebih lama. Perasaan ini sangat menyiksaku, Bang," ucap seorang wanita dari seberang sana.
Membuatku mengernyitkan dahi, karena aku benar-benar tidak tahu dengan siapa aku berbicara.
" Aku udah lama menyukai Bang Ardhan. Aku mohon, temui aku, Bang," mohon seorang wanita padaku. Sedang aku masih berusaha keras mengenali suara itu.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com