"Bukankah sudah aku jawab Mas, tidak ada laki-laki di dunia ini yang sempurna di mataku... baik itu Mas Hafiz atau Dokter Rasya. Karena hanya suamiku yang sempurna dan terbaik bagiku." ucap Fazrani dengan memberi senyuman paling indah.
"Maafkan aku Dek, terkadang tidak ada kepercayaan pada diriku kalau mengingat kesempurnaan yang dimiliki Hafiz. Begitu banyak wanita yang mengagumi dan mencintai Hafiz." ucap Allam sambil mengusap tengkuk lehernya.
"Jangan katakan kalau di dalam hati Mas Allam ada rasa iri hati pada Mas Hafiz. Dengarkan aku Mas, kesempurnaan yang dimiliki manusia itu sangatlah kecil di mata Allah. Aku ingin Mas Allam percaya satu hal, jangan pernah memikirkan kesempurnaan orang lain. Yang terpenting bagaimana kita bisa menjadi manusia yang lebih baik dan berarti bagi orang-orang yang ada di sekeliling kita." ucap Fazrani sambil menangkup wajah Allam.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com