webnovel

CINTA SEORANG PREMAN JALANAN

Abimanyu (27 tahun) seorang pria tampan hidup di dunia malam dan bekerja sebagai penjaga pasar. Abimanyu jatuh cinta pada seorang gadis sederhana yang ternyata seorang dokter. Kasih Afriyani (24 tahun), gadis cantik dengan penampilan sederhana. Kasih Bekerja keras mengumpulkan uang sebagai dokter untuk melunasi hutang kepada tunangan paksa, Gilang. Bertemu dan jatuh cinta dengan Kasih, hidup Abimanyu berubah total. Akankah cinta Abimanyu diterima Kasih? Sementara Kasih terjebak dalam jebakan tipu daya Gilang? Mampukah Kasih lepas dari cengkeraman Gilang yang sifatnya temperamental?

NicksCart
Peringkat tidak cukup
288 Chs

KELUAR DARI MULUT HARIMAU MASUK KE MULUT BUAYA (1)

Abimanyu keluar dari perkampungannya dengan membawa motornya untuk pergi ke Hotel Star yang biasanya dia janjian bertemu dengan Tante Linda.

Tanpa Abimanyu sadari sebuah mobil telah menguntitnya dari belakang.

Tiba di depan Hotel Star Abimanyu terkejut saat melihat Tante Linda mendatanginya dan langsung memeluknya.

"Tante kenapa menunggu di sini, kenapa tidak di dalam kamar saja?" tanya Abimanyu sambil mengedarkan pandangannya takut terlihat ada orang yang mengenalnya, entah kenapa sejak mengenal Kasih, Abimanyu sangat takut jika Kasih mengetahui pekerjaannya.

"Aku ingin mengajakmu jalan-jalan dulu, baru nanti kita kembali ke hotel, kamu tahu hari ini aku akan memberimu tiga kali lipat jika menuruti semua keinginanku." ucap Linda sambil mencium pipi Abimanyu tanpa malu.

Abimanyu menatap Linda mencoba tenang dan tersenyum.

"Apa aku bisa menerima sekarang uangnya?" tanya Abimanyu untuk mencari aman jika nanti dia meminum obat pencuci perut.

"Tentu saja, tapi kita jalan-jalan cari makan dulu ya sayang." ucap Linda gembira sambil menggandeng lengan Abimanyu yang begitu kokoh.

"Baiklah naiklah ke motor sekarang, aku akan membawamu ke tempat yang sepi." ucap Abimanyu dengan membawa Linda ke tempat yang sepi untuk menghindari jika bisa-bisa bertemu Kasih.

Dengan girang Linda naik ke atas motor dan memeluk pinggang Abimanyu dengan erat.

Abimanyu melihat ke sekeliling arah, terlihat sepi, sambil menahan nafas Abimanyu melajukan motornya keluar dari parkiran Hotel Star dengan kecepatan tinggi.

Di Belakang Abimanyu sebuah mobil masih menguntitnya dan memotret semua apa yang di lakukan Linda pada Abi.

"Lihat apa yang bisa aku lakukan padamu Abimanyu, apa setelah ini Kasih akan memperhatikanmu?" desis Gilang tersenyum licik sambil memegang ponselnya.

Di tempat yang agak jauh dari keramaian, Abimanyu menghentikan motornya.

"Kita makan di sini saja ya Tante?" ucap Abimanyu segera turun dari motor dan masuk ke dalam Hotel yang ada restorannya dengan suasana yang cukup sepi.

Linda yang berjalan sendiri dengan hati kesal mengikuti Abimanyu sedikit berlari kecil.

"Abi sayang, kenapa kamu selalu meninggalkan aku jalan sendiri." ucap Linda meraih lengan Abimanyu.

"Kita harus cepat cek in Tante, aku mau cepat menyelesaikan pekerjaanku ini, ini sudah malam." ucap Abimanyu dengan kesal, sepertinya Linda mengulur waktu agar dia bisa bermalam dan pulang pagi.

"Baiklah, ayo cepat masuk." ucap Linda mengamit tangan Abimanyu dengan mesra.

Abimanyu duduk di salah satu meja, sambil menunggu Linda yang sedang cek in.

Hatinya terasa tidak enak sedari tadi saat berangkat seperti ada yang mengawasinya.

"Sudah pesan makanan Bi?" tanya Linda yang baru selesai cek in.

"Belum, sebaiknya kita pesan saja biar di antar ke kamar kita." ucap Abimanyu sesekali matanya beredar ke sekeliling ruangan.

"Baiklah, terserah kamu saja." ucap Linda berdiri dari tempatnya dan mengulurkan tangannya agar bisa menggenggam tangan Abimanyu.

Tanpa bisa menolak, Abimanyu menerima uluran tangan Linda, dan mengikuti Linda yang membawanya ke dalam kamar hotel.

"Istirahatlah dulu sebentar Bi, aku mau mandi dulu, apa kamu mau ikut mandi denganku?" goda Linda dengan kerlingan di matanya.

"Aku bisa menerima uangnya terlebih dahulu Tante?" tanya Abimanyu sambil melepas jaket dan sepatunya.

"Oh tentu saja sayang." ucap Linda setelah tahu Abimanyu juga melepas kaos panjangnya.

Linda mengambil tasnya kemudian mengeluarkan sebuah amplop coklat dan di serahkannya pada Abimanyu.

Setelah menyerahkan amplop coklat pada Abimanyu, Linda memeluk erat tubuh Abimanyu yang telanjang dada.

"Mandilah dulu, aku akan menunggu Tante di sini." ucap Abimanyu tersenyum.

Dengan perasaan berbunga-bunga, Linda masuk ke dalam kamar mandi.

Melihat Linda sudah masuk ke dalam kamar mandi, Abimanyu mengambil obat pencuci perut serta obat tidur dosis tinggi yang di milikinya.

Tanpa memperdulikan pengaruhnya pada tubuhnya, Abimanyu meminum kedua obat itu dan membuang pembungkusnya ke dalam wastafel dapur.

Sambil menunggu Linda keluar, Abimanyu mengirim pesan pada Jhonny untuk menunggunya di luar hotel untuk berjaga-jaga jika terjadi sesuatu pada dirinya.

Abimanyu melihat Linda yang sudah keluar dari kamar mandi hanya dengan memakai lingerie dan celana dalam.

Abimanyu tersenyum manis, kemudian mengambil segelas air putih yang ada di atas meja dan meminumnya sampai tandas.

"Apa kamu sudah siap sayang?" tanya Linda naik ke atas ranjang dan rebahan di dada Abimanyu yang bidang.

Linda meraba lembut wajah dan dada Abimanyu, dengan gelora yang sudah tidak bisa di tahannya lagi.

Abimanyu memejamkan matanya, sepertinya pengaruh obatnya sudah mulai bereaksi, perut Abimanyu terasa sakit serasa berlipat-lipat sakitnya, dengan matanya yang sudah ingin terlelap.

Mungkin karena dosis obat tidur yang terlalu banyak, reaksinya pada tubuh Abimanyu menjadikan sedikit over dosis apalagi di selingi dengan obat pencuci perut.

Tubuh Abimanyu terasa dingin dan lemas, matanya sudah tak mampu lagi terbuka, tubuhnya terasa lemas dan tak bisa bergerak.

"Sayang kenapa tubuhmu dingin sekali?" tanya Linda yang baru menyadarinya saat Abimanyu tidak bereaksi dengan sentuhan-sentuhannya.

"Hmm, apaaa..?" jawab Abimanyu yang mencoba untuk menjawab pertanyaan Linda.

Abimanyu serasa tersiksa dengan perutnya yang terasa mulas dengan tubuhnya yang terasa lemas.

Tubuh Abimanyu menggelepar seperti ikan yang kehabisan nafasnya.

Linda menjadi ketakutan dengan apa yang terjadi pada Abimanyu, ingin memanggil pelayan hotel tapi takut jika semua penghuni hotel tahu dengan apa yang terjadi.

"Abi, kamu kenapa? aku harus bagaimana? kalau kamu sakit kenapa tidak bilang padaku?" tanya Linda dengan wajah yang pucat pasi takut jika Abimanyu mati saat bersamanya.

"Biarkan saja aku, Tante harus pergi jangan sampai Tante ada masalah, bisa saja aku mati di sini." ucap Abimanyu meringkuk dengan mata yang terpejam.

"Bagaimana kalau terjadi sesuatu padamu, apa aku harus memanggil Ambulans?" tanya Linda lagi dengan keadaan panik.

"Jangan Tante, kasihan hotel nanti, dan pasti nanti Tante yang akan di tanyai, karena hotel ini atas nama Tante, Tante sekarang pulang saja, aaaakkhh." ucap Abimanyu yang sudah tidak kuat menahan sakitnya.

Mulut Abimanyu mengeluarkan buih berbusa dan mungkin memang Abimanyu kelebihan dosis jika tidak keracunan karena meminum obat dua sekaligus.

Melihat keadaan Abimanyu yang semakin mengenaskan, Linda tidak ingin terlibat jauh lagi, karena bisa menghancurkan nama baiknya.

Dengan keadaan Abimanyu yang sudah tidak bergerak, dengan cepat Linda memakai bajunya dan beranjak keluar dari kamar dengan meninggalkan Abimanyu yang sudah tidak sadarkan diri.

Johnny yang berada di luar hotel bersama Stefi melihat Linda berlari-lari ke jalan dan naik ke dalam taxi.

"Pasti terjadi sesuatu pada Bang Abi, ayo kita lihat ke sana?" ucap Jhonny pada Stefi sambil berlari cepat ke dalam hotel dan mencari kamar yang sudah di beritahu Abimanyu kepadanya.

Jhonny membuka pintu yang terbuka tanpa di kunci sama Linda.

Jhonny dan Stefi berteriak, saat melihat Abimanyu tergeletak di atas ranjang dengan tubuh yang tak bergerak dan mulut yang berbusa.