"Apa kamu tidak menyukai sikapku itu Abi?" tanya Kasih dengan pandangan serius.
Abimanyu menatap Kasih dengan sekilas kemudian kembali fokus pada jalan di depannya.
"Abi??" ucap Kasih merasa penasaran melihat kediaman Abimanyu.
Abimanyu kembali menoleh ke arah Kasih kemudian meraih tangan Kasih dengan salah satu tangannya.
Di usapnya punggung tangan Kasih lembut.
"Kamu tahu Sih, di saat orang lain sibuk menghindar dan membenci preman seperti aku. Kamu malah datang padaku dan menyerahkan hidupmu padaku. Apa yang bisa aku katakan padamu? kamu bukan wanita bodoh atau wanita murahan. Kamu wanita cantik, pintar dan seorang dokter? bukankah aku pria yang sangat beruntung Kasih? seorang pria yang tidak berguna bisa mendapatkan wanita sempurna seperti kamu?" Ucap Abimanyu menelan salivanya menatap Kasih dengan perasaan dalam.
Hati Kasih meleleh merasa bahagia sekaligus sedih dengan ucapan manis Abimanyu.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com