webnovel

CINTA SEORANG PREMAN JALANAN

Abimanyu (27 tahun) seorang pria tampan hidup di dunia malam dan bekerja sebagai penjaga pasar. Abimanyu jatuh cinta pada seorang gadis sederhana yang ternyata seorang dokter. Kasih Afriyani (24 tahun), gadis cantik dengan penampilan sederhana. Kasih Bekerja keras mengumpulkan uang sebagai dokter untuk melunasi hutang kepada tunangan paksa, Gilang. Bertemu dan jatuh cinta dengan Kasih, hidup Abimanyu berubah total. Akankah cinta Abimanyu diterima Kasih? Sementara Kasih terjebak dalam jebakan tipu daya Gilang? Mampukah Kasih lepas dari cengkeraman Gilang yang sifatnya temperamental?

NicksCart · LGBT+
Peringkat tidak cukup
288 Chs

APA INI CINTA

Kasih hanya bisa tertawa kecil saat mendengar kata-kata Abimanyu yang bilang rindu.

" Apa memang Abimanyu hanya rindu suaranya, dan bukan yang lainnya apa?" sontak batin Kasih dalam hati.

" Kasih? apa kamu masih mendengarku?" tanya Abimanyu dengan hati yang ketar ketir takut jika Kasih marah setelah dia bilang rindu suara Kasih.

" Memang kenapa dengan suaraku Bi? kok bisa membuatmu rindu?" tanya Kasih menggoda Abimanyu yang terlalu polos atau terlalu naif.

Abimanyu terdiam dengan pertanyaan Kasih yang baginya sangat sulit jawabannya.

" Aku tidak tahu kenapa, hanya saja aku merasa tenang jika mendengar suaramu." jawab Abimanyu dengan gugup mengatakan yang sesuai dengan kata hatinya.

" Dan apa sekarang hatimu sudah tenang?" tanya Kasih masih menahan tawa.

" Hm, iya." balas Abimanyu singkat dengan rasa malu yang begitu tiba-tiba.

" Kasih aku tutup ya, aku mau sarapan, sampai nanti,..." pamit Abimanyu dengan cepat dan segera menutup teleponnya.

Rasa gugup sudah tidak bisa di tahannya lagi hanya karena rasa malu itu.

" Bang, memang Bang Abi mau sarapan sekarang? kan kita belum ada masak Bang?" tanya Jhonny menggoda Abimanyu yang terlihat gugup dan panik.

" Jangan ngomong lagi Jhon, aku tahu kamu ingin membuat aku malu kan?" ucap Abimanyu masih dengan rasa malu yang menyelimuti hatinya.

" Abang Abbiiiiii !!!" panggil Stefi yang turun dari becak, memanggil Abimanyu dengan suara kencang yang memekakkan telinga.

" Dari mana kamu Fi?" tanya Jhonny dengan heran melihat Stefi naik becak.

" Dari pasar Bang Jhon, mau masakin Bang Abi." jawab Stefi sambil mengerling manja.

Abimanyu yang masih gelisah dengan hatinya, hanya bisa tersenyum mendapat kerlingan Stefi.

" Bang Abi, ada pesan dari Tante Linda, mau bertemu Babang, kangen katanya." ucap Stefi setelah berada di hadapan Abimanyu.

" Apa hanya itu Fi?" tanya Abi sambil memainkan ponselnya.

" Tante Linda akan memberi uang tiga kali lipat jika Bang Abi mau berkencan dengannya lagi." jawab Stefi dengan menunjukkan pesan yang ada di ponselnya.

" Bang, coba Bang Abi lihat pesan yang ada di ponsel Abang pasti ada juga pesan yang di kirim Tante Linda." sahut Jhonny ingin memastikan apa yang di inginkan Tante Linda.

Dengan malas, Abi memberikan ponselnya pada Jhonny.

" Kamu bisa melihatnya di situ Jhon." ucap Abimanyu dengan mood yang tiba-tiba turun.

" Benar Bang, Tante Linda ada mengirim pesan, bahkan ada telepon juga berkali-kali." ucap Jhonny dengan bibir yang terbuka lebar.

" Aku bingung Jhon, aku harus menerima job ini atau tidak, jika aku menolaknya kita semua tidak akan bisa makan, adek-adek kita tidak akan bisa melanjutkan sekolah tapi kalau aku terima, aku tidak sanggup lagi untuk melayani Tante Linda Jhon." ucap Abimanyu dengan wajah terlihat sedih.

" Memang ada apa Bang Abi sampai tidak sanggup lagi melayani Tante Linda, apa ada sesuatu Bang?" tanya Jhonny dengan serius.

" Aku,..aku tidak bisa lagi konsentrasi saat bercinta sama Tante Linda, bayangan Kasih ada di mana-mana." ucap Abimanyu dengan hatinya yang terasa hilang.

" Sepertinya Bang Abi benar-benar punya perasaan cinta pada Dokter Kasih." ucap Jhonny mengutarakan pendapatnya.

" Apa benar yang kurasakan ini perasaan cinta Jhon?" tanya Abimanyu bingung dengan apa yang terjadi pada dirinya.

" Yang lebih tahu harusnya Bang Abi, karena hanya Bang Abi yang bisa merasakannya." jelas Jhonny yang sudah berkali-kali jatuh cinta.

" Masalahnya aku tidak tahu apa yang terjadi pada diriku Jhon, aku gelisah jika tidak melihatnya, dan aku selalu berkeringat dingin dan lebih aneh lagi jantungku tak bisa berhenti saat di dekatnya." keluh Abimanyu dengan rasa putus asa.

" Bang tenangkan hati dulu, aku jadi ikut bingung kalau Bang Abi seperti ini, begini Bang..aku ada ide untuk memastikan Bang Abi itu cinta atau tidak pada Dokter Kasih." ucap Jhonny.

" Apa itu Jhon?" tanya Abimanyu dengan antusias.

" Bang Abi ke rumah Dokter kasih saja di jam istirahatnya siang ini, ajak Dokter Kasih makan siang, dan pastikan lagi, jantung Bang Abi normal atau tidak, kalau masih tetap berdetak kencang, aku yakin Bang Abi cinta sama Dokter Kasih." ucap Jhonny dengan sangat yakin.

" Begitu ya?" tanya Abimanyu sambil manggut-manggut.

" Baiklah nanti siang aku ke rumah Kasih, tapi bagaimana aku bisa ke sana, aku belum bisa naik motor." keluh Abimanyu jadi serba salah.

" Naik angkot saja Bang, lebih mudah tidak ribet." sahut Jhonny memberi solusi.

" Kenapa bukan kamu saja yang mengantar aku Jhon?" tanya Abimanyu pada Jhonny.

" Bisa Bang, sekarang Abang sarapan dulu dan istirahat, Stefi sudah masak makanan kesukaan Bang Abi." ucap Jhonny yang selalu mendukung semua yang di lakukan Abimanyu.

Dengan bergerak pelan Abimanyu bangun dari duduknya dan masuk ke dalam rumah.

***

Di depan halaman rumah Kasih, Abimanyu turun dari motor Jhonny.

" Bagaimana dengan penampilanku Jhon, tidak memalukan kan?" tanya Abimanyu sedikit gugup.

" Sangat sempurna Bang, aku yakin Dokter Kasih pasti klepek-klepek setelah melihat Bang Abi." jawab Jhonny dengan jujur.

" Baik, aku percaya padamu Jhon." ucap Abimanyu berdiri di pintu depan halaman rumah Kasih.

" Masukan Bang, aku akan menunggu Bang Abi di sini" ucap Jhonny dengan senyum terkulum.

Dengan sedikit gugup, Abimanyu melirik rumah praktek Kasih yang sudah sepi karena waktunya jam untuk istirahat.

Abimanyu berjalan pelan memasuki halaman rumah Kasih dan semakin pelan saat hampir berada di pintu teras.

Semakin terasa lemas kaki Abimanyu setelah di depan pintu rumah kasih, dengan tangan gemetar Abimanyu mengetuk pintu rumah Kasih.

" Tok...Tok...Tok "

Detak jantung Abimanyu semakin berdegup dua kali lipat dari detak jantung normal orang biasa.

Sungguh terasa sesak nafas Abimanyu berdiri menunggu sebelum pintu itu terbuka, keringat dingin sudah mengalir dari keningnya.

Kulit tubuhnya terasa dingin seperti sebongkah es dari gunung Himalaya.

Pintu rumah terbuka dan nampak seraut wajah anggun berada di hadapannya, tubuh Abimanyu terpaku dengan bibir yang terkatup sangat rapat.

" Abi ?? apa ada sesuatu yang terjadi padamu?" tanya Kasih sambil mengamati tubuh Abimanyu yang kemarin terluka.

" Tidak ada sesuatu yang terjadi padaku, aku hanya ingin..." suara Abi terputus saat ada suara dari dalam rumah yang mengajak Kasih berbicara.

" Sayang, siapa yang datang? kita akan terlambat makan siang kalau kamu masih menerima pasien." ucap Gilang sambil menghampiri Kasih yang masih berdiri di hadapan Abimanyu.

Gilang berdiri di samping Kasih dan memeluk pundak Kasih dengan sangat mesra.

" Gilang masuklah dulu, aku mau bicara dengan temanku lebih dulu." ucap Kasih pada Gilang.

Tanpa bicara lagi Gilang masuk ke dalam rumah dengan hati yang sangat kesal.

" Abi, tadi kamu mau bilang apa?" tanya Kasih pada Abimanyu yang masih terpaku.

" Emm, aku hanya tanya kapan lagi aku memeriksakan luka yang ada di punggungku?" tanya Abimanyu dengan perasaan yang tiba-tiba terasa hancur.

Happy reading kk

Maaf untuk Babang Abi bari bisa up sekarang,

ntar di usahakan up secepatnya ya,

semoga terhibur ya kk

aku tunggu komentarnya , serta ulasannya ya KK, syukur-syukur kalo di kasik votenya.

NicksCartcreators' thoughts