"Amrita.." Nizam memulai perkataannya dan itu membuat Amrita yang sedang memandang keindahan makhluk di depannya terperanjat.
"Ku harap kau sudah selesai memandangku sehingga Aku bisa memulai percakapan ini" Kata Nizam sambil menyemburkan asap rokoknya. Amrita menjadi gugup. Sialan benar. Mengapa Ia tidak bisa menjaga matanya di depan kakak iparnya sendiri. Padahal dari kemarin Ia sudah mencoba untuk menjaga etika dengan baik. Amrita jadi tertawa kecil. Ia kemudian merilekskan tubuhnya. Cukup sudah dengan menjaga sikap dan etika. Pangeran Nizam bukan tipe orang yang bisa dibohongi.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com