webnovel

Ketika Cadar itu Terlepas

Suara debur ombak terdengar begitu keras seakan memecah kesunyian di malam yang gelap. Boat itu melaju kencang menuju pulau tempat Pangeran Barry di tahan. Tidak ada kapal patroli dari kerajaan pusat karena semua prajurit yang ada di sekeliling pulau sudah berada di bawah kekuasaan Pangeran Barry. Ada banyak prajurit yang diam-diam sudah membelot dari Sultan Mahmud dan Pangeran Abbash menjadi berada di bawah kekuasaan Pangeran Barry. Kelihatannya Pangeran Barry tinggal menunggu waktu yang tepat untuk membuat kudeta.

Amora melihat Putri Alena hanya terdiam tanpa suara sedikitpun. 

"Apakah Yang Mulia tidak apa-apa? Apakah Yang Mulia mabuk laut? Kami ada minuman jahe, ini dapat menghilangkan mabuk laut. Perjalanan sekitar dua jam. Mungkin kami dapat melepaskan ikatan Yang Mulia agar Yang Mulia lebih nyaman." Amora mencoba membujuk lagi. Dan kali ini dengan lemah Putri Alena menganggukan kepalanya. Ia terlihat sangat letih dan ingin tertidur dengan nyaman.

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com