"Kak Nathan, kenapa aku baru sadar, bahwa kamu sangatlah tampan." ucap Echa lirih dari bibir nya. Namun, terdengar jelas di telinga Nathan yang saat itu berada pas di hadapan nya.
Jari jemari lentik itu pun mengelus lembut wajah Nathan, mata sayu nan cantik itu juga terus mengamati setiap detail wajah tampan Nathan.
"Apa yang kamu lakukan Echa ?" tanya Nathan dengan sebuah senyum manis dari bibir nya.
"Mengamati mu. Teman-teman ku bilang, kamu sangat tampan bak seorang pangeran, tapi aku menyanggah nya. Karena waktu itu aku sangat membenci mu, dan di mata ku kamu adalah manusia yang paling jelek. Namun, setelah berdamai, aku baru sadar, ternyata kamu beneran tampan." Echa berkata tanpa sadar, perkataan nya terlihat sangat jujur dan polos, membuat Nathan ingin tertawa keras bahagia.
"Benarkah ?"
"Ho'oh."
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com