Tania terdiam memandang peti mati yang berada di hadapannya dengan air mata berderai " Om, ini bukan ayahku kan? Om bercanda kan om? Katakan kalau ini tidak benar om! " Air mata kini tak berhenti mengalir dari wajah cantik Tania
Biru tak dapat berkata – kata. Dia mendekati Tania dan memegang kedua pundaknya " Tania, om tahu ini berat untuk mu, tapi kamu harus kuat demi ayahmu!"
Tania terduduk, bersimpuh dihadapan jenazah sang ayah denagn air mata yang tak terbendung "Om, sebenarnya apa yang terjadi dengan ayah? Setahu Tania ayah baik – baik saja. Ayah tidak pernah mengatakan pada Tania kalau ayah sakit, hiks, hiks, hiks, " Tania menatap wajah Biru dengan hati pilu
" Sudah lama ayah kamu sakit. Tapi selama ini dia menyembunyikannya darimu, dia tidak ingin kamu bersedih. Karena itu dia memintamu untuk pergi ke Negara F. Sementara dia dirawat dirumah sakit"
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com