webnovel

Cinta Sang Lycan

SEKUEL KEDUA DARI CINTA SANG MONSTER. *************************** “Kekuatan jiwa dari para Guardian Angel akan bernafas di kehidupan baru dari anak manusia. Tiga Guardian Angel akan lahir ke dunia terrestrial dan sekali lagi, kalian bertiga akan menjadi pelindung mereka.” “Kau akan membuat kami menjadi budak dari makhluk lemah seperti mereka?!” Torak bertanya dengan tidak percaya. “Tidakkah dirimu takut kalau kami akan mematahkan mereka menjadi dua?” Para Guardian Angel itu sangatlah rapuh dan mereka, sebagai Lycanthropes, sangat tidak mengapresiasi segala bentuk kelemahan. “Tidak, kamu tidak akan melakukan itu.” Selene berkata dengan sangat sabar. “Kalian tidak akan menjadi budak mereka ataupun meyakiti para Guardian Angel, kalian akan menghargai mereka dalam hal apapun.” Tapi, suara Selene selanjutnya di selimuti dengan sebuah kebahagiaan saat dia berbicara. “Kalian tidak akan pernah menyakiti pasangan jiwa kalian.” ==== Ini adalah cerita werewolf dan Lycanthropes (dan sudah pasti fantasi)! Didalam cerita ini ada beberapa istilah yang merujuk pada dewa dan dewi yunani kuno. Kalau kalian suka membaca tentang fiksi makhluk supernatural pasti ada beberapa istilah yang tidak asing bagi kalian. Pertanyaan mengenai hal yang kurang jelas dan saran dapat ditulis di kolom komentar, sebisa mungkin akan author jawab. ************************ Update setiap hari Pkl. 13.00 wib. ************************ Meet me on instragram : jikan_yo_tomare

jikanyotomare · Fantasi
Peringkat tidak cukup
421 Chs

DIA BUKANLAH RAJAKU

"Jika yang ingin kau bicarakan adalah tentang peperangan dengan iblis, maka lebih baik kau simpan saja napasmu itu." Suara Jedrek terdengar begitu dingin selagi ia menegakkan punggungnya, bola matanya yang merah menatap tajam ke arah pasangannya. "Dan aku akan bersama dengan siapa pun yang aku mau, tidak peduli kau adalah pasanganku atau bukan."

Jedrek bisa merasakan rasa sakit menusuk yang tidak ada hubungannya dengan luka di bahunya setelah dia mengucapkan kata-kata yang tak berperasaan itu.

Lilac mengepalkan erat jari-jemarinya dan menggigit bibir bawahnya setelah mendengar pernyataan dari Jedrek. Raut kebencian seketika terpancar dari matanya, namun pada saat dia berbicara, suaranya terdengar tegas dan tenang.

"Setidaknya kita memiliki pemikiran yang sama untuk masalah ini," Ujar Lilac. Pada akhirnya, ketegangan yang ada di tubuhnya pun mereda dan ekspresi di wajahnya tidak mencerminkan apa yang sebenarnya dia rasakan.

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com