Lana melangkah masuk ke dalam kamar itu, dia berdiri di sana untuk beberapa saat, menatap ke arah tanda yang ada di leher Hope. Meringis.
Kedua alisnya seketika mengerut ketika dia menyaksikan bagaimana mereka berdua tengah tertidur dengan pulas, bahkan Kace pun tidak sadar akan kehadirannya selagi ia memeluk tubuh Hope. Terlalu lelah untuk menyadari Lana.
Tanpa sadar, Lana berjalan mendekati kasur.
Kali ini, pandangan matanya tertuju kepada rambut hitam Kace, yang tengah menjuntai di sekujur wajahnya. Entah apa yang sebenarnya ada di benak Lana ketika dia tiba-tiba menjulurkan tangannya dan mengesampingkan rambut Kace dengan lembut.
Kace terlihat lemah dan rapuh.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com