webnovel

Bab 21

POV GUS AL

"Sudah jangan menangis, aku tidak mau jika besok pengantin perempuanku datang dengan wajah yang sembab," hiburku kepada Desi yang seketika membelalak. Mungkin gadis itu terkejut atau Puspa yang lupa memberi tahu jika pernikahanku dan Desi akan dilaksanakan besok.

"Apa? Besok?" ucapnya terkejut. Kulihat wajah sembabnya sejenak mematung begitu mengemaskan. Rambunya yang terurai hingga ke pinggang membuat desiran halus menelusup ke dalam dadaku.

"Astaghfirullah! Pantas saja banyak pria yang menyukai Desi ternyata ia memang memiliki daya tarik yang kuat," gumanku dalam hati tak berhenti menatap Desi yang masih bengong.

"Ya sudah, cepat istirahat! Ini sudah larut malam," pintaku kepada Desi. Segera kutinggalkan wanita itu daripada aku dilanda pikiranku yang aneh aneh.

****

Aku telah siap duduk di depan penghulu. Jantungku masih berdebar kencang, meskipun ini pernikahanku yang kedua, rasa takut itu masih saja menyelinap masuk ke dalam dada.

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com